jpnn.com, JAKARTA - Pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai kritikan yang disampaikan anggota Fraksi PDI Perjuangan Komisi XI DPR Masinton Pasaribu terhadap Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) berkaitan dengan persaingan antara dua partai di lingkaran kekuasaan istana presiden.
Menurut Ray, Masinton masih bisa dilihat sebagai salah satu 'jubir' internal PDIP, sehingga kritik yang disampaikan dapat dimaknai sebagai pandangan umum partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu terkait dengan kinerja dan pribadi Luhut Pandjaitan.
BACA JUGA: Bantah Omongan Ruhut, Masinton Baru 1 Kali Bertemu Luhut Pandjaitan
"Harus diingat, LBP sendiri adalah orang dekat Golkar. Jadi, secara tidak langsung, persaingan antara PDIP dengan Golkar tetap berjalan di lingkaran kekuasaan istana," kata Ray kepada JPNN.com, Kamis (5/8)
Ray menjelaskan, dalam banyak hal Luhut Pandjaitan selalu diberi tanggung jawab oleh Presiden Jokowi, yang tentu tidak luput menjadi perhatian PDIP.
BACA JUGA: Ruhut Bongkar Fakta Masinton Pernah Ditegur Pak Luhut, Effendi Simbolon Pengin jadi Menteri
Sementara itu, lanjut Ray, kader-kader PDIP sendiri di kalangan istana hanya diperlakukan biasa saja oleh presiden.
"Mereka seperti pembantu presiden dengan kemampuan biasa saja," lanjutnya.
BACA JUGA: Dokter Reisa Broto Menyebut 10 Daerah, 5 di Jatim, 2 Jateng
Dia menjelaskan situasi tersebut bisa memantik kritik terhadap figur, karena memang ada kesulitan politis jika PDIP langsung menyampaikan kepada presiden.
Ray juga mengaku setuju dengan pernyataan Masinton yang menilai Luhut figur yang kurang tepat menjadai koordinator penerapan PPKM level 4 Jawa-Bali.
"Sikapnya yang sering nantang-nantang orang, cakap besar, dan terlihat seperti tahu segalanya tidak menarik simpati masyarakat," ucap Ray.
Dia menyatakan dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti ini dibutuhkan pemimpin yang bisa menarik simpati dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PPKM Level 4. (mcr8/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra