jpnn.com - JAKARTA - Anggota Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla, Arif Budimanta mendorong agar lembaga survei diaudit. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran hasil survei yang dilakukan lembaganya.
"Menurut kami apakah kebenaran survei ini mutlak atau tidak bisa diuji juga secara akademik dilakukan audit," kata Arif dalam diskusi "Republik Quick Count" di Cikini, Jakarta, Sabtu (12/7).
BACA JUGA: Jokowi Menang, Puskaptis Siap Dibubarkan
Menurut Arif, dalam audit itu bisa diketahui misalnya saja mengenai metodologi yang digunakan dalam survei. Dikatakannya, proses audit itu bisa dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidang itu.
"Menurut pandangan kami setiap lembaga survei ada asosiasi. Ini kan polster profesi pasti punya kode etik. Nah serahkan kepada statistikawan, matematikawan untuk melakukan proses audit tentang kevaliditasan proses survei secara keseluruhan yang dilakukan," ujarnya.
BACA JUGA: Pertamina dan PLN Takut Tersangkut Hukum
Hal senada disampaikan anggota Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Tantowi Yahya. Ia mendukung apabila dilakukan proses audit kepada lembaga survei.
"Jadi kepada pihak yang merasa paling benar harus berani mengungkapkan semua kebenaran itu secara telanjang di depan publik. Pihak yang dibuat seolah kurang benar harus berani mengungkapkan data. Ini untuk rakyat, ini jadi pembelajaran politik," ucap Tantowi.
BACA JUGA: Lembaga Survei Dinilai Sangat Komersil
Tantowi mengajak lembaga-lembaga survei yang menjalankan proses sebagaimana yang diamanatkan ilmu pengetahuan dan mana yang tidak melakukannya. Kalau proses dilakukan dengan curang maka lembaga survei itu tidak akan mendapat kepercayaan lagi dari masyarakat.
"Tanpa perlu dibubarkan saya rasa mereka sudah mendapat hukum alam karena tidak ada orang percaya kalau menipu," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akademisi Anggap Burhanudin Muhtadi Langgar Kaidah Riset
Redaktur : Tim Redaksi