Setya Novanto Ditolak, Kasus-kasusnya Dibuka Lagi

Minggu, 08 Mei 2016 – 16:19 WIB
Barisan Pemuda Mahasiswa NTT Peduli Golkar menggelar konferensi pers terkait penolakan Setya Novanto sebagai caketum Golkar, Jakarta, Minggu (8/5). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Barisan Pemuda-Mahasiswa Nusa Tenggara Timur Peduli Golkar, menolak keras Setya Novanto memimpin Partai Golkar. Mereka memberikan catatan penting terhadap salah satu calon ketum partai berlambang pohon beringin itu.

Koordinator Barisan Pemuda-Mahasiswa NTT Peduli Golkar Guche Montero mengatakan, dugaan keterlibatan Novanto dalam skandal megaproyek PT Freeport Indonesia, tidak hanya menyeret institusi DPR. Melainkan juga reputasi dan preseden negatif terhadap Golkar, yang merupakan salah satu pilar demokrasi bangsa ini. 

BACA JUGA: Ingat, Tak Ada Alasan Memperpanjang Badrodin Haiti di Kursi Kapolri

Menurut dia, pilihan Novanto mundur dari ketua DPR tidak serta merta memulihkan citra perilaku yang bersangkutan. Selain itu, yang menjadi catatan kontroversial ialah ketika Novanto menggelar pertemuan eksklusif dengan calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Belum lagi persoalan hukum yang diduga melibatkan Novanto. Misalnya, kasus pengalihan hak hutang PT Bank Bali kepada Bank Dagang Negara Indonesia pada 1999. Kemudian, dugaan keterlibatan Novanto dalam kasus penyelundupan beras impor asal Vietnam pada 2003. 

BACA JUGA: Zulkifli Sebut Kada Tukang Gusur Tak Memahami Pancasila

Ada pula kasus skandal impor limbah beracun dari Singapura ke Batam, Kepulauan Riau, 2004. Pengimpor PT Asia Pasific Eco Lestari (APEL) saat itu dimiliki Novanto. Dia menambahkan, Novanto diduga terlibat kasus suap Pekan Olahraga Nasional Riau 2012.  "Kasus (PON) tersebut sempat ditangani KPK dan SN hanya sebagai saksi," kata Guche dalam jumpa pers di Cikini, Jakarta, Minggu (8/5).

Lebih lanjut dia mengatakan, Novanto juga sempat diduga terlibat korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik. "Kasus ini ditangani KPK," katanya.

BACA JUGA: Ingat, Keluarga Yuyun Juga Harus Dilindungi

Karenanya, Barisan Pemuda-Mahasiswa Peduli Golkar menyerukan sebagai tonggak demokrasi, Golkar sudah saatnya dinakhodai oleh tokoh yang mumpuni. Tokoh yang memiliki integritas yang teruji di mata publik, mengutamakan kepentingan umum, daripada kepentingan pribadi, kelompok, kaum pemodal dan penguasa.

Pihaknya mendorong transformasi kepemimpinan di tubuh Golkar dengan tidak memilih pemimpin yang jelas memiliki track record negatif, baik cacat politik maupun hukum akibat perilaku koruptif dan nepotis.  

"Maka, kami mendesak agar perilaku cacat seperti ini tidak dapat ditolerir guna pemulihan kredibilitas dan integritas Partai Golkar di mata publik," katanya. 

Namun demikian, mereka belum ingin melaporkan Novanto ke Komite Etik Munaslub Golkar. Dia pun menyatakan tidak merekomendasikan Novanto agar mundur dari pencalonan. Selain itu juga tidak merekomendasikan panitia mencoret nama Novanto. 

"Ini seruan moril pressure publik dan opini. Kami tidak punya kepentingan politik. Kami tidak punya kepentingan merekomendasikan. Catatan ini menjadi penting untuk memperbaiki kredibilitas Partai Golkar," ujar Guche. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Penting Polisi untuk Warga yang Balik ke Jakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler