jpnn.com, YOGYAKARTA - Tidak bisa dipungkiri, lagu Di Sayidan merupakan karya dari band Shaggydog yang paling dikenal pencinta musik Indonesia.
Digubah oleh pemain bas, Aloysius Oddisey Sanco alias Bandizt, lagu yang mempopulerkan nama kampung tengah kota yang terletak di pinggir sungai Code itu populer sejak 2000an.
BACA JUGA: Seringai Persembahkan Video Musik Animasi, Ishtarkult
Hampir 20 tahun berlalu sejak lagu Di Sayidan tercipta, Shaggydog kini mnedaur ulang hit itu sesuai dengan karakter musik yang sekarang dibawakan.
Secara musikal, Shaggydog sudah berkembang dengan memasukkan banyak unsur musik lain ke dalam komposisi ska yang pada awalnya mereka usung.
BACA JUGA: Bocoran Lagu Baru Lyla, Lebih Galau dari Jatuh Cinta Sendiri
Diawali dengan dentingan solo piano Lilik Sugiyarto, suara vokal Heruwa menyusul menyanyikan bait demi bait lagu.
Kemudian suara tawa vokalis ditingkahi beat drum Yustinus Satria Hendrawan Yoyo untuk memulai tradisi berdansa sambil tertawa.
BACA JUGA: 5 Fakta Soal Penangkapan Ridho Rhoma
Pada versi terbarunya, lagu Di Sayidan menyajikan perpaduan sound dua gitaris Raymondus dan Richad yang terdengar lebih rock, sementara bass line Bandizt lebih padat berisi.
Brass section dalam versi terbaru ini pun lebih ramai dengan penggunaan instrumen tiup yang lengkap.
"Lagu spesial ini tentu saja membutuhkan sentuhan spesial juga," kata Heru Shaggydog, Selasa (9/2).
Shaggydog juga mengajak seniman lintas bidang, Wok The Rock untuk bekerja sama dalam menggarap cover depan.
Dari hasil pembahasan bersama direktur Ruang MES 56 itu, terciptalah artwork yang terinspirasi dari desain stiker klasik era 90an.
Single Shaggydog yakni Di Sayidan resmi dirilis oleh DoggyHouse Records melalui berbagai platform musik digital stores mulai 21 Februari 2021.
Setelah itu, Shaggydog juga bakal merilis Di Sayidan dalam bentuk kaset dengan tambahan lagu dalam versi Keroncong. (ded/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra