jpnn.com, JAKARTA - Shell Indonesia menjelaskan bahwa proses pengolahan Bahan Bakar Minyak (BBM), dari bahan mentah hingga siap pakai terutama untuk kebutuhan kendaraan bermotor bisa membutuhkan waktu lama, bahkan sampai 10 tahun.
"Untuk menciptkan jenis bahan bakar cukup rumit prosesnya. Pengerjaan BBM sendiri bisa mencapai 10 tahun," kata Shell Global Solution Fuels Scientist, Dr. Andreas Schaefer, kepada wartawan di Jakarta Selatan, Rabu (26/6).
BACA JUGA: Shell V-Power Diklaim Lebih Nendang Berkat TambahanTeknologi Baru
BACA JUGA: Tebar Semangat Positif, Shell Luncurkan Kampanye Libas Tantangan Kita
Andreas menambahkan, untuk menghasilkan produk dibutuhkan riset sampai menjadi sebuah barang yang bisa digunakan di setiap kendaraan. Jadi, bukan sekadar bahan bakar yang bisa menyalakan api di dalam mesin pembakaran.
BACA JUGA: Shell Siap Bangun Stasiun Pengisian Mobil Listrik di Indonesia
Dalam setiap pembuatan BBM, Andreas mengaku, harus melibatkan pakar atau scientist untuk menjadikan BBM itu memiliki kualitas yang layak ketika dijalankan oleh sebuah kendaraan.
"Biasanya dalam beberapa negara itu mempunyai hasil yang berbeda dalam hal kualitas BBM. Untuk itu, harus banyak pakar yang terlibat dalam hal pengembangannya," katanya lagi.
BACA JUGA: Wajib SNI Tambah Biaya, Shell Pastikan Harga Olinya Tidak Naik
Untuk memproduksi BBM Shell sendiri, Andreas mengatakan, harus melibatkan lebih dari 170 pakar bahan bakar internasional yang berkerja untuk mengembangkan teknologi BBM berkualitas dan inovatif.
"Dengan kemampuan riset banyak negara, kami berharap bisa lebih dapat menjawab kebutuhan mesin modern," tandas Andreas. (mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tebar Semangat Positif, Shell Luncurkan Kampanye Libas Tantangan Kita
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian