jpnn.com, BEKASI - Shell Indonesia mengumukan perluasan pabrik pelumas (Lubricant Oil Blending Plant/LOBP), yang berlokasi di Marunda, Bekasi, Jawa Barat, sehingga mampu menggandakan kapasitas produksi.
Perluasan pabrik yang sebelumnya hanya memiliki luas 7,5 hektar menjadi 9 hektar. Perluasan pabrik tersebut nantinya akan mampu memproduksi 300 juta liter produk pelumas per tahun.
BACA JUGA: Harga BBM Pertamina Turun, Ini Perbandingan dengan Shell dan Total
Ekspansi memungkinkan Shell untuk memenuhi permintaan pasar pelumas dalam negeri yang terus meningkat, dan berkontribusi dalam pengembangan industri hilir di Indonesia.
Executive Vice President, Shell Global Commercial Carlos Maurer, mengatakan dengan perluasan tersebut maka pabrik
Shell LOBP Marunda, telah menjadi pabrik pelumas terbesar di Indonesia.
BACA JUGA: Hukuman Lima Tahun Penjara untuk Kapten Tanker Pencuri Minyak Shell
"Penggandaan kapasitas produksi di pabrik ini membantu Shell mengembangkan bisnis dan basis konsumen kami di Indonesia, pasar pelumas terbesar di Asia Tenggara. Kami mampu menjawab peningkatan permintaan pasar di Indonesia terhadap pelumas khususnya di bidang otomotif, industri, dan marine," kata Carlos dalam kata sambutan, Kamis (12/3).
Ia menambahkan, berdasarkan data di tahun 2019, produksi pelumas dalam negeri baru mencapai 908,36 juta liter per tahun.
BACA JUGA: Shell Tambah SPBU di Cirebon dan Alam Sutera
"Kami sangat mengapresiasi komitmen Shell dalam mengembangkan industri pelumas dalam negeri melalui ekspansi pabrik pelumasnya di Marunda," imbuhnya
Menurutnya, investasi penting ini menunjukkan kepercayaan terhadap Indonesia, sejalan dengan strategi Shell untuk berinvestasi di pasar-pasar yang menunjukkan peningkatan permintaan terhadap pelumas.
Shell saat ini telah mengantongi sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI), untuk produk pelumas otomotif.
Tiga produk pelumas industri dari Shell, Argina (pelumas untuk mesin diesel berkecepatan medium), Rimula (pelumas untuk mesin diesel heavy duty) dan Tellus (pelumas untuk peralatan hidrolik), telah meraih sertifikasi dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, sekaligus memenuhi kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian