Shimano Pamer XTR Di2 dan Group Set E-Bike

Sabtu, 30 Agustus 2014 – 21:21 WIB
MUTAKHIR: Tim Shimano menjelaskan cara kerja XTR Di2 kepada pengunjung Eurobike 2014. Tri Mujoko Bayuaji/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - TEKNOLOGI electronic shifting memang bukan ’’mainan baru’’ bagi Shimano. Produsen komponen sepeda asal Asia itu memperkenalkan sistem perpindahan gir untuk sepeda sejak 2009.

 

BACA JUGA: Sedot Perhatian dengan Hadirkan Juara Giro d’Italia

Laporan Tri Mujoko Bayuaji, Friederichshafen, Jerman
==========================================


Mengusung nama digital integrated intelligence (Di2), perangkat electronic itu sudah populer di kalangan para pencinta road bike. Namun, Shimano tidak cepat puas dengan kesuksesan menempelkan Di2 pada seri Dura Ace dan Ultegra karena hanya bisa dinikmati para pengguna road bike. Dengan konsep sedikit berbeda, mereka pun merancang teknologi Di2 untuk jenis sepeda gunung (MTB).

BACA JUGA: Tanpa Bedah Perut, Angkat Kista 31 Cm dengan Tiga Sayatan Kecil

Mei lalu, lahirlah Shimano XTR Di2 yang siap memberikan sentuhan teknologi elektronik pada sepeda-sepeda off-road. Produk itu pula yang mampu menyedot banyak perhatian saat dipajang di arena Eurobike 2014.

’’Kami menemukan teknologi ini untuk road bike sejak lima tahun lalu. Tentu kami senang bisa mengembangkan ini untuk medan off-road,’’ ujar Gregory Hildebrand, salah seorang brand manager Shimano untuk wilayah Eropa, kepada Jawa Pos.

BACA JUGA: Ribuan Bayi Diguling-gulingkan, Para Pemuda Minta Disuapi

Di booth mereka, Shimano sengaja memajang produk tersebut pada perangkat khusus agar bisa dicoba para pengunjung. Cukup dengan menyentuh tuas shifter pada mode yang bisa dipilih, FD atau RD langsung bergerak memindahkan posisi rantai pada gir. ’’Perpindahan itu berlangsung lebih cepat sehingga tidak banyak jeda waktu bagi cyclist untuk mengayuh kembali pedal sepedanya,’’ jelas Hildebrand.

Shimano juga menambahkan satu monitor kecil di handlebar yang berisi informasi daya tahan baterai, posisi gir, serta mode perpindahan yang sedang digunakan. Gregory mengklaim, sistem yang dikembangkan Shimano tergolong pintar sehingga FD dan RD bisa bekerja dalam satu tuas shifter, tidak seperti yang berlangsung selama ini.

Memang agak aneh. Sebab, satu shifter bisa ’’memerintah’’ pergerakan RD dan FD. Bahkan, pada salah satu mode, satu sentuhan bisa langsung memerintah perpindahan di RD maupun FD secara bersamaan. Syaratnya, perpindahan itu dilakukan pada konteks posisi rantai yang segaris.

Mengenai baterai yang digunakan dalam perangkat shifter elektronik itu, Gregory menyebut bisa bertahan sampai 200 km, kemudian harus di-charge kembali. ’’Ini lebih free maintenance. Anda tidak perlu berpikir untuk mengganti kabel transmisi,’’ ujarnya bangga.

Shimano menempatkan banyak tempat uji coba produk tersebut. Selain dalam bentuk demo sederhana di atas meja, mereka menyiapkan MTB yang sudah dilengkapi XTR Di2. ’’Saya tidak sabar untuk segera membelinya nanti,’’ tegas salah seorang pengunjung.

Kejutan Shimano bukan hanya itu. Mereka juga memperkenalkan Shimano Steps, sebuah group set yang akan bersaing untuk kelas sepeda listrik atau e-bike. Mulai perangkat drive unit, internal gear untuk roda belakang, crank, baterai, shifter, hingga perangkat monitor informasi. Namun, group set sepeda listrik itu belum boleh diuji coba bagi pengunjung.

Bagaimana dengan para pesaing Shimano yang juga berpartisipasi di Eurobike 2014? Beberapa waktu lalu sebenarnya santer dikabarkan bahwa SRAM juga akan memamerkan produk andalan terbarunya. Yakni, group set berteknologi nirkabel. SRAM wireless sejatinya pernah dipamerkan pada pergelaran Tour of California. Namun, banyak yang berharap group set tersebut muncul di Eurobike 2014 sebagai tanda kesiapan untuk dilempar ke pasaran. Namun, Jawa Pos yang hadir dalam event tersebut tidak menemukan perangkat canggih itu di booth SRAM.

Tentu, salah satu kelebihan sistem wireless adalah tidak adanya lagi kabel yang terikat dari handlebar ke frame. Masing-masing panel di FD dan RD diperkuat satu baterai. SRAM juga mengklaim perangkat yang dibawa lebih ringan daripada sistem yang sudah dikembangkan para pesaing mereka.

Satu lagi brand komponen sepeda populer yang juga berpartisipasi di Eurobike 2014 adalah Campagnolo. Namun, brand asal Italia itu hanya memajang produk-produk mereka yang sudah sangat populer. Salah satunya seri Super Record yang dipakai banyak pembalap level grand tour.

’’Super Record adalah salah satu perangkat teringan yang pernah diproduksi di dunia. Prestasinya juga sudah terlihat,’’ ujar Manuel, salah seorang penjaga booth Campagnolo.

Dua gelar level grand tour pada 2014 memang ikut dirasakan Campagnolo sebagai sponsor tim. Di Giro d’Italia, pembalap Movistar Nairo Quintana mampu meraih pink jersey. Di Tour de France, giliran pembalap Astana Vincenzo Nibali meraih yellow jersey, juga dengan Super Record.

Keunggulan Campagnolo juga bukan hanya group set. Perangkat rims atau velg sepeda dengan label Bora Ultra sudah menjadi salah satu favorit pembalap road bike selama beberapa tahun terakhir. Bora Ultra dipajang secara eksklusif berdampingan dengan Super Record yang menjadi pusat perhatian di booth Campagnolo. (*/c5)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diskusi, Puisi, hingga Bernyanyi, Bedah Buku Jadi Temu Kangen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler