Si Cantik Ristya Ajeng Gemetar jadi Selingkuhan

Jumat, 10 November 2017 – 00:05 WIB
Ristya Ajeng Kurnia Putri saat ditemui di salah satu rumah makan. Foto: AGUS MUHAIMIN/RADAR TRENGGALEK/JPNN.com

jpnn.com - Ristya Ajeng Kurnia Putri berperan sebagai perempuan selingkuhan dalam film televisi (FTV) berjudul Becak Lover ini. Syuting film tersebut antara lain berlangsung di Trenggalek, Jatim, beberapa waktu lalu.

AGUS MUHAIMIN - Trenggalek

BACA JUGA: Ternyata, Guru SMP Itu Dibunuh Istri Bersama Selingkuhan

“Selingkuhan itu biasanya kan genit begitu ya, nah itu amat gak cocok banget dengan karakterku,” kata Ristya Ajeng Kurnia Putri, saat ditemui Radar Tulungagung di salah satu rumah makan di Jalan Brigjend Soetran, Rabu (8/11).

Canggung dan kaku yang dialami oleh Ristya –sapaannya- sebenarnya bukan hal aneh. Pasalnya, dia baru kali pertama menjalani peran tersebut.

BACA JUGA: Istri Bersekongkol dengan Selingkuhan Bunuh Suami

Selain itu, ia juga baru pertama kali terlibat langsung dalam pembuatan sebuah film. Jika hanya sekadar menjadi obyek kamera, bukan hal baru bagi gadis 23 tahun yang pernah aktif di bidang modeling ini.

Pengambilan gambar atau scane yang melibatkan Ristya ini dilakukan malam hari, tepatnya tanggal 28 Oktober lalu.

Sebelumnya, Warga Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan ini dikontak oleh rekannya, seorang pemilik studio film di Kota Keripik Tempe.

Itu untuk mengisi salah satu figure dalam sebuah pembuatan film yang disutradarai oleh Lakonde, sutradara kondang di jagat perfilman masa kini.

Mendapat kabar ini, Ristya tak mau melewatkan dan mengiyakan tawaran tersebut.

“Saya ditelepon, dan beritahu menjadi figure selingkuhan, saat itu juga diberitahu kategori maupun kostum yang harus dikenakan,” ujarnya.

Pagi, tanggal 28 Oktober itu pula, putri pasangan Yudhi Setyo dan Riris Dwi ini langsung pergi ke toko pakaian untuk membeli gaun sebagaimana telah di gambarkan oleh sang sutradara film tersebut.

Berikutnya, sekitar pukul 17.30 WIB ia meluncur ke lokasi pengambilan gambar yang telah ditentukan.

“Selesai pengambilan gambarnya itu sampai jam 12 malam lo, padahal hanya untuk satu kali adegan saja,” terangnya.

Diceritakan dia, untuk satu scane dibutuhkan beberapa kali adegan. Itu karena fokus atau angel yang digunakan ada sekitar 6 kali. Dari samping, belakang, dari jauh dan dekat.

Sehingga memakan waktu lama. Belum lagi, pada setiap pengambilan gambar ini benar-benar memperhatikan kondisi atau suasana dengan sangat detail. Selain itu, lamanya proses ini karena juga menunggu aktor utama yang sedang istirahat.

Ristya menjelaskan, sebelum adegan malam hari itu, pada paginya pemeran utama menjalani adegan mengayuh becak di seputaran alun-alun Trenggalek.

Sehingga kemungkinan dia kecapean dan tidak ada yang berani membangunkan saat beristirahat.

Alhasil, hal itu juga menambah lama waktu pengambilan satu adegan yang melibatkan dirinya tersebut.

“Yang bikin lama ya itu juga,” katanya sambil geleng-geleng mengalami langsung dalam pembuatan sebuah film.

Mbak Yu Trenggalek 2011 ini sebenarnya mendapatkan tawaran untuk terlibat di dua film. Yakni ‘Becak Lover’ dan ‘Manisnya Cinta di Pantai Prigi”.

Sayang, ia tidak bisa mengikuti semua film itu lantaran ada sejumlah urusan akademiknya yang perlu diselesaikan.

“Eman-eman sebanarnya gak bisa ikut semua, tapi produsernya bilang kalau ratingnya bagus nanti akan main di Trenggalek lagi,” jelas gadis yang baru saja lulus kuliah ini.

Ristya mengaku, meskipun sudah seringkali mengikuti drama, nyatanya hal itu tidak berpengaruh banyak pada saat main film.

Buktinya dia masih merasa canggung saat berakting dengan para artis ibu kota ini. Padahal ada banyak support ataupun joke untuk mencairkan suasananya agar hasil gambar tersebut lebih terlihat natural.

“Iya masih ndredeg (gemetar, red), apalagi kalau disuruh genit. Ibu bilang, gambarku kaku,” katanya lantas tersenyum.(tri)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler