jpnn.com, JAKARTA - Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan atau Si Perut Laper yang digagas Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) masuk Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2019 Kementerian Pendayagunaan Negara Aparatur dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) RI.
Plh. Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menerima piagam penghargaan yang diberikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Istana Wapres RI, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (15/10/19).
BACA JUGA: Pemdaprov Jabar Gelar Pendidikan Layanan Khusus di LPKA Kelas II Bandung
“Kami bersyukur karena inovasi pelayanan publik kami kembali diapresiasi oleh pemerintah pusat,” kata Uu.
Si Perut Laper sendiri menampilkan informasi kesesuaian lahan dan komoditas mulai dari lahan sesuai (S1), cukup sesuai (S2), kurang sesuai (S3), dan tidak sesuai (N). Tak hanya itu, Si Perut Laper juga dirancang untuk memperlihatkan faktor pembatas untuk kelas lahan di luar S1.
BACA JUGA: Hari Penglihatan Sedunia 2019: Orang Tua Diminta untuk Menjaga Mata Anak dari Ancaman Gadget
Nilai plus Si Perut Laper lainnya adalah mampu memberikan solusi rekayasa faktor pembatas melalui rekomendasi pengelolaan lahan secara mekanik dan vegetative. Informasi tersebut diharapkan dapat menjawab pertanyaan petani dalam memanfaatkan lahan secara optimal.
Kehadiran Si Perut Laper berkorelasi positif terhadap peningkatan penggunaan lahan tanam S1. Sebelum Si Perut Laper hadir, pada 2015, sebanyak 80% (390.534 Ha) dari luas tanam 488.167 Ha, komoditas perkebunan ditanam pada lahan diluar S1.
BACA JUGA: Jalin Sinergitas dengan Para Sarjana Komunikasi
Setelah Si Perut Laper hadir, pada 2016 sampai saat ini, terjadi peningkatan arah pemanfaatan lahan S1 sebesar 40% dan penurunan arah pemanfaatan lahan S2 dan S3 sebesar 60%. Peningkatan penggunaan lahan S1 dan penurunan penggunaan lahan S2 dan S3 menjadi indikator keberhasilan Si Perut Laper.
“Tadi disampaikan orang yang bisa membuat inovasi berarti orang pintar, inovasi ini tentu untuk kebaikan dan kebermanfaatan masyarakat Jabar,” ucap Uu.
Setelah masuk Top 45 Inovasi Pelayanan Publik, Si Perut Laper akan dikompetisikan ke tingkat internasional, yakni United Nation Public Service (UNPSA) 2019. Uu pun meminta semua pihak untuk terus berinovasi demi kesejahteraan masyarakat.
“Saya harap jangan berpuas diri karena kita ikut sertakan pada ajang yang lebih tinggi. Dan jangan berhenti untuk berinovasi,” kata Uu mengakhiri.
Selain itu, daerah tingkat dua di Jabar masuk dalam Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2019, yaitu Kabupaten Bogor dengan inovasi bernama Si Dalmu Daliya (Sistem Kendali Mutu dan Kendali Biaya), dan Kota Cimahi dengan inovasi bernama Gastrodiplomacy Cireundeu. (*)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi