jpnn.com - BOJONEGORO--Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro menetapkan status siaga setelah meluapnya Sungai Bengawan Solo.
Hal tersebut berdasarkan pantauan tinggi permukaan air di Taman Bengawan Solo, yang terdapat di Kelurahan Ledok Wetan Kecamatan Kota Bojonegoro, pada pukul 17.00 WIB kemarin yang mencapai 14.85 phiescal.
BACA JUGA: Eits! Dilarang Penyewaan Bus untuk Pendemo ke Jakarta
Tingginya muka air Bengawan Solo membuat ratusan rumah di beberapa kecamatan terendam banjir.
Di antaranya Kecamatan Kalitidu, Dander, Bojonegoro, Trucuk, Balen maupun Kecamatan Bourno.
BACA JUGA: Belasan Pipa Minyak Pertamina Disabotase, Tiga Dibakar
Rata - rata air merendam pemukiman warga dengan ketinggian mencapai 50 sampai satu meter.
Meskipun demikian, warga di daerah ini masih tetap memilih tinggal di rumah mereka masing - masing.
BACA JUGA: Dikira Babi, Teman Sendiri Ditembak Sampai Mati
Mereka baru akan pindah ke tempat yang lebih aman, jika status Bengawan Solo mencapai siaga merah atau siaga tiga.
Menurut Andik Sudjarwo, selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, tinggi muka air Bengawan Solo di daerah hulu kini sudah menunjukan tren turun.
"Namun demikian, jika terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi dengan waktu yang cukup lama, bukan tak mungkin status siaga merah atau siaga satu, yakni tinggi muka air Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro mencapai 15.00 phiescal," paparnya.
Kini BPBD telah melakukan penutupan pintu anak Sungai Bengawan Solo dan berkoordinasi dengan berbagai elemen untuk mengantisipasi banjir.(end/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemuda Ini Babak Belur Kepergok Mencuri di Masjid
Redaktur : Tim Redaksi