MUMBAI - Ledakan bom kembali mengguncang Kota MumbaiTiga bom simultan meluluhlantakkan kota bisnis yang menjadi jantung finansial India tersebut saat jam sibuk pada Rabu petang waktu setempat (13/7) atau dini hari kemarin WIb (14/7)
BACA JUGA: Krisis Listrik, 26 Warga Jepang Tewas
Akibatnya, sedikitnya 17 orang tewas dan 130 lainnya terlukaPemerintah India menyatakan kecolongan atas insiden tersebut
BACA JUGA: PM Tunjuk Hakim Skandal Sadap Telepon
Karena itu, aparat keamanan India berusaha keras memburu pelakuBACA JUGA: Israel Hajar Gaza, Satu Luka
Aparat keamanan telah dikerahkan ke tempat-tempat keramaian umumSetiap mobil yang melintas digeledahPolisi memeriksa pula dengan teliti setiap barang bawaan warga yang dinilai mencurigakanAkibatnya, terjadi antrean panjang di setiap stasiun kereta api (KA), halte bus, maupun bandara.
"Kami mendiami negara paling rawan di duniaSetiap sudut wilayah India bisa mendatangkan ancaman," kata Menteri Dalam Negeri India Palaniappan Chidambaram kemarin (14/7)Secara tersirat, dia menunjuk Pakistan dan Afghanistan sebagai pemantik teror di IndiaSebab, konflik di dua negara tetangga yang menjadi mitra Amerika Serikat (AS) dalam perang antiteror internasional itu tak kunjung usai.
Dalam jumpa pers kemarin, Chidambaram mengatakan bahwa intelijen tidak menangkap sinyal apapun terkait serangan tiga bom tersebutKarena itu, pemerintah India kelabakan saat tiba-tiba tiga bom meledak bersamaan di MumbaiWarga Mumbai yang masih trauma dengan bom pada 26 November 2008 pun dibuat panikBayang-bayang terorisme kembali menghantui mereka
Insiden kemarin menjadi yang terbesar setelah serangan di Mumbai pada 2008Saat itu 166 orang tewas dan mengakibatkan ketegangan diplomatik antara Pakistan dan IndiaLedakan bom secara simultan kemarin juga terjadi saat kedua negara berupaya memperbaiki hubungan.
"Siapapun yang merancang dan melancarkan bom itu pasti kelompok profesionalMereka telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat rapi, tanpa tercium oleh intelijen India," ungkap Chidambaram
Hingga kemarin, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Manmohan Singh mengaku masih belum mendapatkan petunjuk apapun soal pelaku atau motif seranganApalagi, tidak ada satu kelompok militan pun yang mengklaim serangan tersebutKarena itu, pemerintah pun belum bisa mengerucutkan penyelidikan mereka
"Kami tak akan berhenti memburu para pelakuMereka akan kami seret ke meja hijau sesegera mungkinMasyarakat tak perlu khawatir, pemerintah akan melakukan apapun demi keselamatan mereka di masa mendatang," tegas Singh.
Kemarin, Singh dan sejumlah pejabat pemerintah pusat berkunjung ke MumbaiSelain meninjau lokasi serangan, pemimpin 78 tahun juga menjenguk para korban luka di rumah sakitDia menyemangati korban dan membesarkan hati keluarga serta kerabat merekaDia juga mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga dan kerabat korban tewas.
Kendati Singh berjanji menjamin keselamatan mereka, warga menyangsikan ucapan kepala pemerintahan India tersebutMereka tak yakin pemerintah bisa mewujudkan jaminan keamanan seperti yang dijanjikanSebab, bukan baru kali ini saja Mumbai menjadi sasaran teror bom dan pemerintah nyaris tak pernah bisa mencegahnya
"Saya sudah muak dengan janji para politisi tentang keamananSetelah kamera media menyingkir, mereka sama sekali tidak melakukan apapun untuk keselamatan kamiMengapa harus Mumbai lagi?" ratap Uttam Jain, warga Mumbai yang bekerja di pasar perhiasan Jhaveri BazaarRabu petang lalu, toko perhiasan yang selalu ramai pembeli itu menjadi salah satu target serangan.
Warga lain, Anita Ramaswami, juga mengeluhkan soal melempemnya aparat keamanan dalam mengantisipasi serangan bom yang sudah tiga kali mengguncang Mumbai dalam satu dekade terakhir"Saya kira kami sudah amanTernyata Mumbai tetap samaMasih rawan serangan," ujar perempuan 33 tahun yang berprofesi sebagai akuntan itu
Selain pasar perhiasan, bom ammonium nitrate juga meledak di dua tempat lainnyaYakni, di distrik komersial selatan dan di permukiman warga di pusat kotaTiga bom tersebut meledak hampir bersamaan dalam selang waktu 15 menit.
"Sebenarnya dampak ledakan tidak terlalu besarTetapi, karena lokasi yang dipilih pada jam itu sedang dipadati warga, korbannya banyak," kata Chidambaram(AP/AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pro-Assad Serbu dan Serang Kedubes AS-Prancis
Redaktur : Tim Redaksi