Siaga Tempur di Papua, Sjarifuddin Hasan: Makin Banyak Korban TNI, Polri, dan Rakyat

Rabu, 19 April 2023 – 13:13 WIB
Wakil Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan mengatakan tewasnya prajurit membuat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meningkatkan status di Papua menjadi Siaga. Foto: dok MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan mengatakan keadaan di Papua tidak bisa dibiarkan berlarut-larut

Hal tersebut diungkapkan Sjarifudin Hasan menanggapi seusai terjadi penyerangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna di Distrik Mugi Mam, Nduga, Papua, yang menyebabkan tewasnya seorang prajurit TNI.

BACA JUGA: Sjarifuddin Hasan Sampaikan Pesan Kebangsaan dan Pendidikan Politik di Cianjur

Dia mengatakan dengan tewasnya prajurit membuat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meningkatkan status di Papua menjadi Siaga Tempur.

“Karena semakin banyak korban TNI, Polri, dan rakyat, yang semakin meningkat," ujarnya saat kunjungan kerja di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (18/4).

Pendekatan diplomasi dan pendekatan sosial bisa saja dilakukan, tetapi hal demikian juga perlu dilakukan secara tepat dan tegas.

“Silakan saja melakukan pendekatan lunak dan diplomasi," ujarnya.

BACA JUGA: Pemerintah Bakal Naikkan Harga BBM, Sjarifuddin Hasan: Rakyat Semakin Menderita

Menurut pria asal Sulawesi Selatan itu, persoalan inti tidak bisa didiamkan. Keadaan yang demikian disebut akan membuat rakyat menjadi korban. '

“Kalau berlarut-larut bisa berbahaya bagi NKRI”, ujanya.

Diakui memang pembangunan di Papua gencar dan massif dilakukan oleh pemerintah, tetapi menurut Sjarifuddin Hasan bisa jadi hal itu yang bukan yang dibutuhkan.

BACA JUGA: Prajurit TNI AD Gugur Diserang KKB, Jenderal Dudung: Bukti Kebiadaban Separatis Teroris

“Persoalan utama dari mereka adalah aspirasi”, ungkapnya.

Menurutnya, perlu ada strategi yang diluruskan kembali. “Yang krusial di sana adalah masalah kemiskinan, kesejahteraan, itulah yang membuat mereka ingin memisahkan diri dari NKRI," paparnya.

Pembangunan yang ada disebut belum dapat mengetaskan faktor-faktor tadi.

Pembangunan infrastruktur seperti jalan memerlukan waktu yang panjang sedang kemiskinan dan ketidaksejaheraan sekarang yang dirasakan. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KKB Serang Prajurit TNI Secara Brutal, Panglima Keluarkan Perintah


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler