jpnn.com, MAGELANG - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pada Rabu (11/11) pagi dengan jarak luncur 700 meter ke arah Kali Senowo wilayah Magelang.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan guguran lava Gunung Merapi itu tercatat pada pukul 3.58 WIB, 4.04 WIB, dan 5.13 WIB.
BACA JUGA: Nasib Sapi di Lereng Gunung Merapi
Namun, secara visual hanya terpantau satu kali dari Pos Babadan (Magelang) selama periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB.
"Suara guguran terdengar tiga kali dan teramati satu kali dari Babadan arah Kali Senowo jarak 700 meter," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Rabu.
BACA JUGA: Begini Tradisi Warga saat Gunung Merapi Bergejolak, Khusus Laki-Laki
Selain guguran lava, BPPTKG juga mencatat 13 kali gempa guguran di gunung itu dengan amplitudo 3-48 mm dan durasi 12-83 detik, tujuh gempa embusan dengan amplitudo 3-7 mm dan durasi 12-21 detik, 79 gempa fase banyak dengan amplitudo 2-24 mm dan durasi 7-12 detik, serta enam kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 46-70 mm dan durasi 13-25 detik.
Sementara itu, hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
BACA JUGA: Sukarelawan Pengungsian Gunung Merapi Wajib Ikut Rapid Test
Cuaca di gunung itu cerah, berawan, dan mendung.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 15-20 derajat Celcius, kelembaban udara 60-95 persen, dan tekanan udara 569-689 mmHg.
BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istinewa Yogyakarta; Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat. (*/antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Adek