Siap Bertempur, Satgasla TNI AL Apel Gelar Pasukan Pengaman VVIP Presidensi G20

Sabtu, 05 November 2022 – 05:06 WIB
KSAL Laksamana Yudo saat memimpin Apel Gelar Pasukan Satuan Tugas Laut (Satgasla) TNI Angkatan Laut Pengamanan (PAM) VVIP Presidensi G20, di Dermaga Madura Koarmada II, Ujung Surabaya, Jumat (4/11).

jpnn.com, SURABAYA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan Pasukan Pengaman VVIP Presidensi G20 siap bertempur untuk mengantisipasi gangguan musuh.

“Siap tempur mengantisipasi musuh. Sekali lagi saya ingatkan...kalian semua siap tempur...bukan siap operasi,” tegas KSAL Laksamana Yudo saat memimpin Apel Gelar Pasukan Satuan Tugas Laut (Satgasla) TNI Angkatan Laut Pengamanan (PAM) VVIP Presidensi G20, di Dermaga Madura Koarmada II, Ujung Surabaya, Jumat (4/11).

BACA JUGA: Menhan Kukuhkan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo, Laksamana Yudo: TNI AL Berkomitmen Gunakan Produk Dalam Negeri

Apel gelar pasukan ini untuk memastikan kesiapan Satgasla TNI AL dalam rangka pengamanan G20 di Bali pada 15 hingga 16 November 2022 mendatang.

Sebanyak 3.000 personel TNI AL mengikuti apel ini, terdiri dari prajurit KRI, Marinir, Denjaka, Taifib, Kopaska dan Dislambair, serta Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI Angkatan Laut (TNI AL) berupa 12 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan 5 helikopter.

BACA JUGA: Resmikan Pura Dharma Segara, KSAL Yudo: TNI AL Miniatur Implementasi Pancasila

Ke-12 KRI yang terlibat dalam pengamanan G20 tersebut, yakni KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Surabaya-591, KRI Teluk Banten-516, KRI Bimasuci, KRI Karel Satsuit Tubun-356, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Fatahillah-361, KRI Sultan Nuku-373, KRI Tarakan-905, KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Untung Suropati-372, KRI Hasan Basri-382, serta tiga unit helikopter panther dan dua unit helikopter bell.

Tiap-tiap kapal akan diperkuat satu regu Kopaska dan satu regu Dislambair onboard.

BACA JUGA: Menjelang COP-27 dan KTT G20, Ketum Kadin Arjsad Rasyid Bertemu Paus Fransiskus, Nih Agendanya

Sebanyak 12 kapal perang ini akan melaksanakan patroli pengamanan pada radius 12 mil teritorial dari lokasi G20 di kawasan Nusa Dua, Bali.

KSAL dalam amanatnya menegaskan pertemuan G-20 yang akan digelar dalam beberapa hari mendatang di Bali bukanlah pertemuan biasa, karena merupakan forum utama kerja sama ekonomi global yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian yang besar.

Forum ini mewakili lebih dari 75 persen perdagangan dunia yang akan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, kepala negara atau kepala pemerintahan negara-negara besar.

“Sekali lagi saya tegaskan, pertemuan G-20 yang harus kita amankan nanti bukanlah pertemuan yang main-main,” tegas Laksamana Yudo.

Selanjutnya, Yudo mengatakan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah dan menjadi tempat penyelenggaraan merupakan sebuah kepercayaan, kehormatan dan kebanggaan.

Namun, kata dia, sangat penting dipahami adalah di balik kehormatan itu terkandung tanggung jawab dan tantangan bagi kita untuk memastikan pertemuan G-20 aman lancar dan berhasil.

“Kegagalan sekecil apapun akan sangat memalukan bagi bangsa ini, karena seluruh dunia akan melihatnya,” ujar KSAL.

Laksamana Yudo kembali menekankan kepada prajuritnya untuk mengemban tanggung jawab pengamanan yang tidak ringan.

“Di atas pundak kita semua terpanggul harga diri bangsa Indonesia. Namun, saya sangat yakin kita semua akan mampu menjawab kepercayaan dan amanah besar ini dengan gemilang. Pengalaman, dedikasi dan kemampuan kita menjadi jaminan akan hal itu,” kata Laksamana Yudo.

Pada apel gelar pasukan ini, KSAL Laksamana Yudo ingin memastikan kesiapan dalam mengemban tugas yang sangat penting tersebut.

“Saya perintahkan kepada seluruh prajurit dan komandan pasukan untuk check and recheck. Periksa dan periksa lagi, mulai dari personel, material, perlengkapan, piranti lunak, hingga rencana dan prosedur beserta pemahaman oleh seluruh personel. Semua harus yakin siap 100 persen,” kata Laksamana Yudo.

Laksamana Yudo secara khusus juga mengecek kesiapan senjata torpedo kapal, karena daerah yang akan diamankan memiliki kedalaman yang memungkinkan adanya kapal selam lawan.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler