JAKARTA -- Timnas Merah Putih punya modal bagus untuk lolos ke putaran III babak kualifikasi Piala Dunia zona AsiaIni setelah Sabtu malam (24/7) Firman Utina dkk berhasil menahan seri 1-1 tuan rumah Turkmenistan pada leg pertama kualifikasi putaran kedua
BACA JUGA: Panjat Enau Diminta Tampil di Fornas 2011
Pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB timnas dijadwalkan mendarat di Bandara Soekarno Hatta
Selain berbekal hasil seri dari laga away, peluang timnas mengamankan tiket putaran III terbuka karena pemain tidak ada yang mengalami cedera setelah menjalani pertandingan di lapangan yang jauh dari standar
BACA JUGA: Chelsea Gaet Pemain Muda Barca
Mereka akan menggoyang Turkmenistan pada leg kedua, Kamis depan (28/7), di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta."Kecuali Nasuha yang pelipisnya sobek, semua pemain dalam kondisi sehat dan tak ada yang cedera," ujar fisioterapis timnas Merah Putih Mathias Ibo kemarin
Melihat kondisi lapangan Olympic Stadium yang menjadi tempat pertandingan Sabtu malam, kekhawatiran pemain mengalami cedera sangat besar
BACA JUGA: Presiden Uruguay Absen, Blatter Hadir
Apalagi dalam tayangan terlihat beberapa penggawa timnas terpeleset saat berlari atau ketika menguasai bolaTerkait lapangan yang tidak layak itu, seperti dilansir situs PSSI, Desy Christina, media officer timnas senior mengatakan, timnas sudah melayangkan protes ke pewakilan FIFA sebelum pertandingan
"Bukan cuma protes, bahkan kita sengaja mendatangi perwakilan AFC dan FIFA di Turkmenistan untuk menanyakan soal lapanganNamun, mereka juga angkat tanganMau bagaimana lagi?," ungkap Desy"Beruntung, meski kondisi lapangan sangat buruk, para pemain timnas Indonesia tetap semangat menjalani latihan hingga pertandinganCuaca panas yang mencapai 40 derajat celcius pun tidak terlalu dipermasalahkan oleh pemain," lanjutnya
Desy juga mengungkapkan, kekecewaan timnas kepada tuan rumah juga dirasakan pada layanan dari panpelBetapa tidak, timnas tidak mendapatkan Liason Officer (LO) tetap selama di TurkmenistanKetika diberikan LO pengganti, malah tidak bisa berbahasa Inggris sama sekali"Walhasil, komunikasi pun harus memakai bahasa tubuh atau isyaratBanyak kejadian lucu jadinya," beber Desy
Mantan wartawan itu menyatakan, kondisi lapangan yang parah itu juga membuat pelatih Wim Rijsbergen gerah"Ketika pertama kali melihat kondisi lapangan, pelatih Wim Rijsbergen sampai geleng-geleng kepalaDia bilang lapangannya sangat parah dan harus ada perubahan strategi," papar Desy
Kesulitan lainnya yang dialami rombongan timnas di Turkmenistan, lanjut Desy, adalah terbatasnya akses internet dan masalah pada sambungan telepon internasionalBahkan, demi mendapatkan koneksi internet, ofisial timnas sampai harus meminjam akses ke Federasi sepak bola Turkmenistan
Sementara itu, terkait lima kartu kuning yang didapat pemainnya, asisten pelatih Rahmad Darmawanh mengatakan itu wajar"Saya pikir lima kartu kuning sangat normalApalagi pemain sebenarnya tidak dalam kondisi primaTapi mereka sudah berusaha allout untuk menghalau lawan," kata Rahmad
Sedangkan Wim Wijsbergen mengaku senang dengan hasil seri yang didapat"Saya sangat senang dengan kerja anak-anak meski mereka belum maksimalItu karena persiapan singkatMereka masih bisa lebih baik lagi," kata mantan pemain timnas Belanda itu(ali/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ducati Belum Dapat Ramuan Ajaib
Redaktur : Tim Redaksi