jpnn.com, JAKARTA - Program hasil kolaborasi JF3, LAKON Indonesia dan Kedutaan Besar Prancis melalui Institut Francais d’Indonesie (IFI), PINTU Incubator kembali digelar.
Kali ini, PINTU Incubator 2.0 menghadirkan mentor-mentor dari Prancis sebagai upaya mempersiapkan para partisipan masuk ke pasar internasional.
BACA JUGA: 7 Merek Fesyen Lokal Besutan Pintu Incubator Melenggang di JF3 Fashion Festival
Thresia Mareta, inisiator PINTU Incubator sekaligus Founder LAKON Indonesia mengungkapkan program kali ini akan berbeda dengan yang sebelumnya.
Para partisipan akan dibimbing secara langsung oleh mentor-mentor ahli dari Indonesia dan Prancis untuk mengikuti Paris Trade Show, Maret 2023 mendatang.
BACA JUGA: Jangan Pernah Dekat-Dekat dengan Pria Ini, Bahaya, Langsung Lapor Polisi Saja
"Untuk memperkuat wawasan bisnis dan budaya dua negara, dengan mempelajarinya langsung dari para pelaku bisnis lokal dan internasional," kata Thresia Mareta saat ditemui di Kelapa Gading, Jakarta Utara, belum lama ini.
Thresia menilai program ini merupakan sebuah kesempatan langka dan berharga bagi para partisipan.
BACA JUGA: Inilah Alasan Shin Tae Yong Minta Skuadnya Lebih Tenang di Area Terlarang
Terutama untuk mengeksplorasi potensi market sekaligus beradaptasi dalam persaingan ketat pasar global.
"Kami berharap para partisipan mampu membuktikan para kreatif muda Indonesia mampu berbicara dalam industri fesyen berskala global," tuturnya.
PINTU Incubator merupakan program bilateral yang di desain untuk para kreatif muda Indonesia dan Prancis serta UMKM dari sektor bisnis fesyen.
Program PINTU Incubator 2.0 yang disambut positif. Dari banyaknya partisipan yang mendaftar, terpilih 11 merek fesyen yang masuk tahap pertama.
Selanjutnya, partisipan akan terbagi menjadi dua kategori. Adapun kategori A diikuti oleh Amanda Hartanto Batik, Apa Kabar, Oemah Etnik, Parapohon, Talu, Tenun Imam, dan Tenun Lurik Rachmad.
Sementara itu, kategori B ini diikuti oleh 4 partisipan Indonesia yaitu Dinnaro, Tailor Moon, VOP, Yosehanaline dan seorang partisipan asal Prancis, Nadalya. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah