jpnn.com - JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sudah membentuk tim mengusut "wasiat" terpidana mati narkotika Fredi Budiman alias Budi bin Nanang Hidayat.
Terutama soal pengakuan Fredi kepada Koordinator Badan Pekerja KontraS Haris Azhar yang menyebut ada oknum Badan Narkotika Nasional meminta CCTV Lapas Nusakambangan dicabut.
BACA JUGA: Datang ke KPK, Ali Ngabalin Bilang Ada Urusan Kader Golkar
Menurut Direktur Jenderal PAS Kemenkumham I Wayan Kusmiantha Dusak, pihaknya sudah meminta keterangan kepada bekas Kepala Lapas Batu Nusakambangan Liberty Sitinjak.
Dia mengatakan, dalam pemeriksaan Sitinjak mengaku oknum BNN itu meminta anak buahnya mencabut CCTV di sel Fredi yang sudah ditembak mati akhir pekan lalu.
BACA JUGA: Rina Klaim tidak Tahu Sepak Terjang Rohadi
"Iya, dia bilang anak buahnya yang didatangi," ujar Wayan di kantor Kemenkumham, Selasa (2/8).
Karenanya, Wayan menegaskan, akan membuat tim investigasi lagi untuk lebih mendalami pengakuan Sitinjak itu. "Nanti dicari tahu siapa anak buahnya, siapa (oknum) yang datang," ujar pejabat asal Tabanan, Bali, ini.
BACA JUGA: Jangan Asal Sebut Masyarakat Gampang Diprovokasi
Sebelumnya, jelang detik-detik eksekusi mati Fredi, Haris Azhar menyampaikan testimoni pengakuan sang bandar narkoba saat masih menjalani tahanan. Pengakuan ini tengah di dalami pihak berwajib. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Ajudan EE Mangindaan
Redaktur : Tim Redaksi