jpnn.com, SUKABUMI - Sejumlah warga di RT 1 RW 18 kelurahan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jabar masih doyan memanfaatkan lahan bantaran sungai di daerah mereka untuk jadi tempat pembuangan sampah akhir.
Tumpukan sampah di aliran sungai persisnya tepat di belakang Kantor Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi di Ruko Gaja Ika Cibadak ini menjadi pemandangan tidak sedap.
BACA JUGA: Kegep Buang Sampah Sembarangan, Foto Pelaku Dipajang
Meski kabarnya tidak terjadi banjir akibat tersendat sampah, tapi tetap saja aliran sungai ke hilir jadi tercemar.
Sesekali aroma tak enak pun tercium akibat tumpukan sampah.
BACA JUGA: Kegep Buang Sampah Sembarangan, Belasan Orang Ditangkap
Kebiasaan buruk sejumlah warga Kelurahan Cibadak tersebut dibenarkan Lurah Cibadak Budi Eka Andriana sendiri.
Menurutnya, kebiasaan buruk itu diketahuinya juga sudah menahun.
BACA JUGA: Edaaan! Darurat Sampah di Tempat Ini
Berbagai upaya untuk menyadarkan warga agar tidak membuang sampah ke sungai itu pun sudah sering dilakukan.
Namun, tetap saja sejumlah warga masih suka memanfaatkan sungai tanpa nama itu menjadi lokasi favorit buang sampah.
“Sudah sering dilakukan himbauan agar tidak membuang sampah ke sungai itu, tapi rupanya warga masih saja membuang ke sana,”kata Budi kepada Radar Sukabumi (Pojoksatu.id Group).
Rupanya, ketiadaan sarana tempat pembuangan sampah sampah sementara (TPSS) bagi warga RT 1 RW 18 Kelurahan Cibadak dengan kurang lebih 200 kepala keluarga ini menjadi alasan dan dalih kuat warga di sana membuang sampah ke bantaran sungai.
Selain permasalahan pedagang kaki lima (PKL) dan persoalan kemacetan lalu lintas.
Masalah penangganan sampah ucap Budi merupakan bagian dari sederet masalah krusial di Kelurahan Cibadak.
Tidak mau semua warga di wilayah kelurahannya dicap memiliki kebiasaan tak terpuji dalam hal mesalah sampah.
Budi pun memberikan contoh di RW lain di Kelurahan Cibadak yang sudah mulai sadar membuang, mengolah dan memanfaatkan sampah untuk menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
“Lokasinya ada di Bojong Kuring RT 02 RW 026 belakang Pasar Cibadak, paling ujung batas dengan Warnajati,” ungkapnya.
Dari 29 serta RW 124 RT di Kelurahan Cibadak, ujar Budi, baru ada 11 RW yang sudah memiliki fasilitas penangganan sampah, seperti gerobak sampah yang diperoleh dari program aktif CSR.
”Koordinasi dengan dinas tarkimsih dan dinas lainnya pun sudah diupayakan,” pungkasnya.(radar sukabumi/cr15/d/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PARAH, Truk Pemerintah Buang Sampah ke Tebing Danau Toba
Redaktur & Reporter : Natalia