jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra dan sejumlah partai politik yang mengusung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno di Pilpres 2019, diperkirakan bakal bergabung dalam koalisi pendukung pasangan presiden-wakil presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengemukakan pandangannya, menyusul pertemuan Jokowi-Prabowo beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Ini Ada Saran dari PDIP untuk 4 Parpol yang Masih Ragu jadi Kubu Oposisi
"Saya melihatnya ada kemungkinan untuk bergabung, tetapi semuanya masih menunggu nih. PKS menunggu majelis syuro, PAN menunggu rakernas, demikian juga Gerindra menunggu musyawarahnya," ujar Hendri kepada JPNN.com, Rabu (17/7).
Hendri menilai, jika kubu posisi ramai-ramai mendukung pemerintahan Jokowi-Amin, maka gerak pemerintahan nantinya bakal lebih gesit.
BACA JUGA: Waketum PAN Sebut Partai Pemerintah Juga Menjalankan Fungsi Oposisi
"Istilahnya, ya enak bagi Jokowi, karena full kan dukungannya, maka lebih enak bergerak," ucapnya.
BACA JUGA: Ini Ada Saran dari PDIP untuk 4 Parpol yang Masih Ragu jadi Kubu Oposisi
BACA JUGA: Prabowo dan Amien Rais Akur dengan Kubu Jokowi, Nasib Oposisi Bagaimana ?
Lebih lanjut founder Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) ini menilai, jika semua parpol mendukung pemerintahan Jokowi-Amin, maka hal itu kurang baik bagi demokrasi.
Dia pun berharap nantinya tetap ada yang berperan sebagai oposisi konstruktif, sehingga kinerja pemerintah dapat lebih dipacu dan sepenuhnya bekerja bagi kepentingan rakyat.
"Jadi, sangat penting ada oposisi konstruktif, sehingga check and balance nya tetap ada," pungkas Hendri.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Bakal Makin Tertinggal jika Terus Jadi Oposisi
Redaktur & Reporter : Ken Girsang