Siapa yang Menemukan Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ-182?

Selasa, 12 Januari 2021 – 18:32 WIB
Petugas mengevakuasi kantong berisi jenazah dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada hari ketiga di Dermaga JICT 2, Jakarta, Senin (11/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim penyelam TNI Angkatan Laut berhasil menemukan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Selasa (12/1) sekitar pukul 16.20 WIB.

Kotak hitam Sriwijaya Air SJ-182 ditemukan di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

BACA JUGA: Kotak Hitam Tertimbun Bongkahan Pecahan SJ182, Ini yang Akan Dilakukan Tim SAR TNI AL

Kotak hitam tersebut langsung dibawa petugas gabungan TNI AL ke Dermaga JICT II Tanjung Priok.

Kotak hitam itu dimasukkan ke dalam boks dan berisi air berwarna kecokelatan, kemudian dibawa menggunakan Sea Rider oleh beberapa penyelam di antaranya Kopaska dan Dislambair.

BACA JUGA: Evakuasi Sriwijaya Air SJ-182, Kapal Patroli Bea Cukai Kerahkan Penyelam

Kotak hitam itu dibawa oleh Dansatgasla Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama Yayan Sofyan dan Direktur Operasional Puskopaska Kolonel Laut (P) Johan Wahyudi.

Kotak hitam (black box) adalah sekumpulan perangkat yang digunakan pada transportasi, merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data recorder; FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder; CVR) dalam pesawat terbang.

BACA JUGA: Habib Rizieq Berbohong, Terancam Maksimal 10 Tahun Penjara

Fungsi dari kotak hitam untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.

Meskipun bernama kotak hitam, benda tersebut berwarna oranye, guna memudahkan pencarian jika pesawat itu mengalami kecelakaan.

Kotak hitam terdiri dari alat perekam suara di ruang kemudi pilot (Cockpit Voice Recorder) dan alat rekam data penerbangan (Flight Data Recorder).

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler