jpnn.com - JAKARTA - Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto hanyalah silaturahmi biasa. Salah satu tujuannya, Prabowo ingin membalas kunjungan Jokowi yang pernah bertandang ke kediamannya di Kebayoran Baru beberapa waktu lalu sebelum Jokowi dilantik menjadi presiden.
"Ini silaturahmi biasa. Pak Prabowo tidak meminta tetapi diundang. Kalau soal waktu mengapa hari ini ya karena memang menyesuaikan waktu dengan Pak Presiden yang jadwalnya padat," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo dalam keterangan beberapa, Kamis (29/1).
BACA JUGA: Kemungkinan AirAsia QZ8501 Jatuh Horizontal, Ekor Lebih Rendah dari Moncong
Karena itu, Edhy meminta kepada masyarakat agar tidak mengaitkan pertemuan tersebut dengan suasana politik yang belakangan tengah memanas. Sebagai warga negara biasa, Prabowo tentunya hadir jika diundang oleh kepala negara.
"Silakan saja kalau ada yang menilai pertemuan ini bagian dari manuver politik. Yang pasti, Pak Prabowo adalah pribadi yang selalu mengedepankan kepentingan negara dibanding urusan lainnya," tukas Ketua Komisi IV DPR ini.
BACA JUGA: Hari ke-33 Insiden AirAsia, 72 Jenazah Diterima Tim DVI
Edhy sedikit memberi bocoran, salah satu yang disampaikan Prabowo kepada Jokowi adalah Tim Silat Indonesia berhasil menjadi juara umum dalam kejuaraan dunia di Phuket, Thailand, belum lama ini.
"Selain itu, Pak Prabowo juga melapor dirinya kembali terpilih sebagai Ketua Persekutuan Silat Antar Bangsa (Persilat)," imbuh Edhy.
BACA JUGA: Dingin, Datar Tanpa Senyum, Tedjo Pun Pasrah Dipolisikan
Lantas, bagaimana sikap Gerindra menyoroti gaduhnya pemberitaan soal konflik yang melibatkan dua instritusi hukum yakni KPK dan Polri?
"Bola sekarang di tangan Presiden. Kami mendukung apapun keputusannya. Bagi kami Indonesia masih membutuhkan KPK dan Polri. Semoga Presiden dapat menyelesaikan persoalan ini dengan cermat," pungkas Edhy. (ysa/rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenazah Oei Teridentifikasi Lewat Susunan Gigi
Redaktur : Tim Redaksi