Siapkan Bahan Pertemuan ILC 2021, Kemnaker Gandeng Serikat Pekerja dan Pengusaha

Senin, 24 Mei 2021 – 16:50 WIB
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi. Foto: Kemnaker.

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah bersama serikat pekerja atau serikat buruh dan pengusaha menyusun kertas posisi Delegasi Republik Indonesia untuk pertemuan Konferensi Perburuhan Internasional atau International Labour Conference (ILC) ke-109.

ILC ke-109 ini mengusung tema "Pemulihan Dunia Kerja Dari Dampak Covid-19” dengan fokus utama pada pekerja (human-centered) digelar di Jenewa, Swiss, secara virtual 3-19 Juni 2021.

BACA JUGA: Kemnaker Siapkan Langkah Mengantisipasi Urbanisasi Pascalebaran

"Kami berkumpul bersama agar masing-masing unsur baik pemerintah, pekerja, dan pengusaha dapat berdiskusi dan bersinergi guna memfinalisasi bahan atau substansi pada setiap pembahasan dalam komite-komite di ILC," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi, Jakarta, Senin (24/5).

ILC 2021 diharapkan menghasilkan suatu dokumen yang menegaskan komitmen tripartit, berkontribusi pada proses pemulihan dan membangun masa depan dunia kerja yang berfokus pada pekerja.

BACA JUGA: Polisi Gerak Cepat, 4 Dalang Pengeroyokan Anggota TNI AL Diringkus, Sisanya Diminta Menyerah

Menurut Anwar, ada beberapa agenda penting yang akan dibahas dalam ILC kali ini.

Agenda itu erat kaitannnya terhadap mitigasi dampak Covid-19 pada sektor ketenagakerjaan dan pemulihan ekonomi.

BACA JUGA: PHRI dan Kemnaker Bekerja Sama Mendukung Lima Destinasi Super Prioritas

Dia menjelaskan di antaranya meliputi inequalities and the world of work (isu-isu ketimpangan dalam dunia kerja), the strategic objective of social protection (social security) atau terkait kerangka jaminan sosial ketenagakerjaan.

Poin pembahasan lainnya adalah skills and lifelong learning, yakni pembelajaran berkelanjutan, yang mana komitmen pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia yang salah satu pendekatannya melalui Balai Latihan kerja. Terakhir yakni Covid Response Committee (Komite Tanggap Covid dan Pemulihan Ekonomi).

Selain itu, salah satu agenda penting pada rangkaian pertemuan ILC ini adalah pemilihan anggota Governing Body (GB election).

Indonesia dipercaya oleh negara-negara ASEAN untuk menjadi perwakilan ASPAG sebagai periode tahun 2021-2024.

Indonesia akan memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah dan program kerja ILO.

Termasuk voting dalam menentukan isu-isu krusial seperti pemilihan dirjen ILO.

Anwar berharap dalam mengikuti sidang ILC ini, delegasi tripartit Indonesia tetap serius dan berpartisipasi aktif dalam setiap agenda.

Menurutnya, ini merupakan momentum yang sangat baik untuk saling sharing knowledge dan experience yang betul-betul akan sangat dibutuhkan untuk membangun relasi tripartit yang harmonis antara pemerintah, pekerja, pengusaha.

Supaya saling menguatkan serta berdampak positif juga terhadap iklim investasi di Indonesia.

"Yang terpenting adalah komitmen kita yang menjadi salah satu kunci untuk membangun tripartit yang baik adalah dengan adanya dialog sosial yang memang kami ingin adanya keterbukaan dari apa yang dihadapi. Saya yakin itu adalah salah satu nilai dasar yang kita miliki," ungkap Anwar.

Rapat penyusunan koordinasi ini dihadiri oleh 60 orang, terdiri dari unsur tripartit Indonesia yang meliputi Kementerian Luar Negeri, PTRI Jenewa, Organisasi Pengusaha (Apindo), serikat pekerja atau serikat buruh (KSPSI, KSBSI, Sarbumusi, dan KSPN), serta unit terkait di lingkungan Kemnaker. (*/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemnaker   ILC   Buruh   Pengusaha  

Terpopuler