BACA JUGA: Rights Issue Rp 748,70 Miliar
Pertumbuhan laba didorong oleh peningkatan pendapatan yang mencapai Rp 800 miliarBACA JUGA: SkyBee Ramaikan Lantai Bursa
Irfan menjelaskan, peningkatan laba akan didorong oleh pertumbuhan pendapatan, yang diprediksi mencapai Rp 800 miliar hingga akhir tahun 2010BACA JUGA: Telkomsel Gandeng MLW Telecom
’’Sisanya terbagi merata di bisnis IT, konten, reutilisasi pabrik dan Genuine product,’’ ujarnya di Jakarta.Perseroan, tambahnya, menyiapkan Capex (capital expenditure) sebesar Rp 30 miliar di tahun 2010 yang akan digunakan untuk pengembangan produk baru.’’Ada beberapa lini bisnis kitaKami juga sedang mengembangkan produk Risalah, kerjasama dengan BPPT, dan KWH meter digital,’’ tandasnya
Total kontrak yang masuk dalam pipeline, ditargetkan mencapai Rp 800 miliarIni termasuk raihan kontrak yang masih berjalan (carry over) di tahun 2009, yang mencapai Rp 400 miliar’’Kontrak lebih banyak ke Telkom grup, Telkomsel, juga IndosatTelkom grup sekitar 60-70% kontrak,’’ katanya.
Irfan mengungkapkan, perseroan menggarap proyek penggantian jaringan kabel tembaga menjadi serat optik fiber dari PT Telkom sebesar Rp 5 triliunProyek ini termasuk proyek perawatan, penyediaan peralatan aktif dan implementasiPihaknya saat ini sedang menunggu perjanjian kerja sama (PKS) diantara kedua belah pihakProyek dimulai semester II 2010, dan akan rampung pada 2015’’Pergantian serat fiber optic masih menunggu PKSTotal proyek sekitar Rp 4-5 triliun,’’ jelasnya.
Irfan menambahkan, penggantian jaringan kabel tembaga milik Telkom akan dilakukan di seluruh jaringan di IndonesiaSetelah kabel tembaga ditarik ke permukaan, maka Inti akan menawarkannya kepada calon penjual’’Tercatat ada beberapa pihak yang berminat,’’ katanyaIrfan menjelaskan, kabel akan dilebur menjadi tembaga murni, baru kemudian diperdagangkan. Kabel yang terletak di bawah tanah ini, kalau mengacu saat ini, nilainya sekitar Rp 200 miliar’’Tapi jika kita jual lebih dari itu, maka sisa uang dikembalikan ke TelkomTapi kalau kurang dari itu, maka Telkom bayar ke kita (Inti),’’ imbuhnya(dew)
JAKARTA - PT INTI (Persero) menargetkan dapat mencatat laba Rp 3,5 miliar di tahun buku 2010Target ini meningkat 25,44 dibanding tahun sebelumnya Rp 2,79 miliarPertumbuhan laba didorong oleh peningkatan pendapatan yang mencapai Rp 800 miliarHal itu disampaikan Direktur Utama PT Inti Irfan SetiaputraIrfan menjelaskan, peningkatan laba akan didorong oleh pertumbuhan pendapatan, yang diprediksi mencapai Rp 800 miliar hingga akhir tahun 2010Pendapatan masih disumbang oleh lini bisnis system integrator, yang mencapai 90 persen’’Sisanya terbagi merata di bisnis IT, konten, reutilisasi pabrik dan Genuine product,’’ ujarnya di Jakarta.
Perseroan, tambahnya, menyiapkan Capex (capital expenditure) sebesar Rp 30 miliar di tahun 2010 yang akan digunakan untuk pengembangan produk baru.’’Ada beberapa lini bisnis kitaKami juga sedang mengembangkan produk Risalah, kerjasama dengan BPPT, dan KWH meter digital,’’ tandasnya
Total kontrak yang masuk dalam pipeline, ditargetkan mencapai Rp 800 miliarIni termasuk raihan kontrak yang masih berjalan (carry over) di tahun 2009, yang mencapai Rp 400 miliar’’Kontrak lebih banyak ke Telkom grup, Telkomsel, juga IndosatTelkom grup sekitar 60-70% kontrak,’’ katanya.
Irfan mengungkapkan, perseroan menggarap proyek penggantian jaringan kabel tembaga menjadi serat optik fiber dari PT Telkom sebesar Rp 5 triliunProyek ini termasuk proyek perawatan, penyediaan peralatan aktif dan implementasiPihaknya saat ini sedang menunggu perjanjian kerja sama (PKS) diantara kedua belah pihakProyek dimulai semester II 2010, dan akan rampung pada 2015’’Pergantian serat fiber optic masih menunggu PKSTotal proyek sekitar Rp 4-5 triliun,’’ jelasnya.
Irfan menambahkan, penggantian jaringan kabel tembaga milik Telkom akan dilakukan di seluruh jaringan di IndonesiaSetelah kabel tembaga ditarik ke permukaan, maka Inti akan menawarkannya kepada calon penjual’’Tercatat ada beberapa pihak yang berminat,’’ katanyaIrfan menjelaskan, kabel akan dilebur menjadi tembaga murni, baru kemudian diperdagangkan. Kabel yang terletak di bawah tanah ini, kalau mengacu saat ini, nilainya sekitar Rp 200 miliar’’Tapi jika kita jual lebih dari itu, maka sisa uang dikembalikan ke TelkomTapi kalau kurang dari itu, maka Telkom bayar ke kita (Inti),’’ imbuhnya(dew)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Targetkan Pendapatan Rp 3,68 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi