JAKARTA - Pemerintah menyiapkan pembangunan infrastruktur angkutan kereta api khusus bandara dan pelabuhan laut di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan SurabayaKhusus Surabaya akan dibangun jalur kereta api layang dari bandara Juanda ke stasiun Gubeng
BACA JUGA: Lewat LIMAR, PLN Terangi Masyarakat Terpencil di NTB
"KA bandara tentunya untuk aksesbilitas masyarakat ke bandara, sedangkan KA khusus pelabuhan untuk meningkatkan kapasitas pendistribusian barang dari dan menuju pusat-pusat industri," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Nugroho Indrio kemarin
BACA JUGA: Sebagian Besar Aset Liquid Produk Deposito
Dia menjelaskan, rencana pembangunan KA Bandara dan KA Pelabuhan tersebut telah dimasukkan dalam rencana induk perkeretaapian nasional
BACA JUGA: Ekspor Capai USD 50 Miliar
Salah satunya membuka jalur menuju bandara dan pelabuhan di kota-kota besar yang padat," kata diaSementara fokus lainnya, menurut Nugroho, adalah peningkatan jaringan melalui program revitalisasi, dan membangun angkutan perkotaan berbasis kereta api di kota-kota besarKhusus untuk program pembangunan jalur KA bandara, lanjut dia, kota-kota besar sudah dimasukkan dalam rencana induk."Antara lain Medan, Bandung dan Surabaya," lanjutnya
Untuk Jakarta, kata dia, pemerintah saat ini tengah melakukan kaji ulang terhadap rencana pembangunan jalur dari Stasiun Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta yang mandek akibat sulitnya melakukan upaya pembebasan lahan"Sekarang ini sedang ada konsultan yang tengah melakukan review ulang terhadap proyek tersebutDalam waktu dekat kita harapkan bisa selesai sehingga proses pelelangannya bisa digelar," tuturnya
Sedangkan untuk Medan, proyek pembangunan KA Bandara disiapkan sejalan dengan proses pembangunan Bandara Kualanamu yang akan menggantikan peran Bandara Polonia"Bandara Juanda (Surabaya) dan Bandara Husein Sastranegara (Bandung) termasuk dua bandara yang masuk dalam rencana induk pembangunan jalur khusus kereta api," tukasnya
Berdasar pengamatan dilapangan, tingkat kepadatan di bandara Surabaya dan Bandung sebenarnya sangat membutuhkan alternatif moda angkutan baru selain angkutan jalan"Jadi, nantinya jalur itu akan dihubungkan dengan stasiun atau jalur terdekatContoh, untuk Surabaya, misalnya, panjang rute yang akan digunakan kemungkinan sekitar 6 kilometer dan harus elevated (layang) karena keterbatasan lahan di darat," terangnya
Menurutnya, biaya pembangunan jalur rel layang akan jauh lebih besar dari rel di atas tanahHitungannya, sekitar Rp 100 miliar per kilometernyaSementara biaya pembuatan jalur di atas tanah hanya berkisar Rp 20-30 miliar per kilometer"Jika dihitung dengan infrastruktur lain seperti stasiun dan sarana pengangkutan, biaya yang dikeluarkan untuk jalur di surabaya, bisa mencapai Rp 1 triliun," katanya
Oleh karena itu, imbuhnya, untuk merealisasikan jalur kereta api laying itu, kemungkinan besar Pemerintah harus melibatkan peran swasta dalam hal pembiayaanSwasta diharapkan bisa melakukan pembangunan yang jauh lebih besar dari yang dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri, dengan melihat kekuatan pasar"Karena kalau pemerintah, dananya sangat terbatasKalau swasta, bisa lebih leluasa," jelasnya(wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pajak Pesawat Latih 12 Persen
Redaktur : Tim Redaksi