Siapkan Pengamanan BDF, TNI Gelar Apel Pasukan

Senin, 06 Oktober 2014 – 21:25 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Bali tak lama lagi akan menjadi tuan rumah even internasional bertitel Bali Democracy Forum (BDF) VII. Kegiatan yang akan digelar pada 10-11 Oktober itu bakal dihadiri empat kepala negara, yakni Presiden RI sebagai tuan rumah, Presiden Filipina, Sultan Brunei Darusaalam dan Perdana Menteri Timor Leste.

Karenanya, forum itu harus terjamin betul keamanannya. Jajaran TNI pun sudah siap mengamankan kegiatan berskala internasional itu.

BACA JUGA: Mendagri Siap Jatuhkan Sanksi ke FPI

Menurut Kepala Staf Kodam (Kasdam) IX/Udayana, Brigadir Jenderal TNI Ruslian Hariadi, tugas pokok pasukan TNI dalam BDF VII  adalah melaksanakan operasi pengamanan VVIP baik bagi presiden, wakil presiden dan tamu negara setingkat kepala negara/pemerintahan. Untuk itu, TNI pun memastikan kesiapan personelnya dalam operasi pengamanan BDF VII dengan menggelar apel di Lapangan Puputan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali, Senin (6/10).

"Apel gelar pasukan ini penting untuk mengecek kesiapan pasukan pengamanan dan sejumlah peralatan baik perorangan maupun satuan sesuai Prosedur Tetap (Protap) pengamanan VVIP sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi tumpang tindih maupun salah prosedur," kata Ruslian seperti siaran pers Puspen TNI.

BACA JUGA: Fadli Zon: Sepanjang Pro Rakyat, Jokowi Aman

Apel itu diikuti personel TNI dari AD, AL dan AU, Paspampres. Selain itu, ada pula unsur kepolisian dan pecalang.

Menurutnya, BDF yang dilaksanakan setiap tahun di Bali merupakan pertemuan tingkat menteri luar negeri di kawasan Asia Pasifik guna membahas peluang kerjasama pembangunan politik dan demokrasi. Tema BDF kali ini adalah “Evolving Regional Democratic Architecture: The Dynamic of Political Development, Socio Economic Progress and Public Participation in The Democratic Process". "Tema tersebut memberikan inspirasi bagi Bangsa Indonesia dalam proses pembangunan demokrasi," ujarnya.

BACA JUGA: Kelar Digarap 10 Jam, Si Ngeri-ngeri Sedap Tertawa

Ruslian menambahkan, BDF merupakan kehormatan sekaligus kepercayaan yang diberikan oleh negara-negara di Asia Pasifik kepada Indonesia. “Oleh karena itu kehormatan dan kepercayaan tersebut harus dijunjung tinggi dengan cara berbuat semaksimal mungkin agar seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dalam suasana aman dan kondusif," harapnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulan DPD Soal Pimpinan MPR Mengerucut ke Dua Nama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler