JAKARTA - Polisi akan menambah jumlah personil keamanan yang berjaga-jaga di sekitar kantor Mahmakah Kostitusi (MK). Hal itu untuk menghadapi pengumuman hasil gugatan pemilihan presiden (pilpres) tanggal 21 Agustus mendatang. Jika sebelumnya hanya ada tiga ring pengamanan, maka mulai hari ini ditambah menjadi empat ring.
Kepastian itu dikatakan oleh Kapolri Jenderal Sutaraman kemarin (19/8). Menurut Sutarman, tujuan penambahan pasukan itu sebagai langkah antisipasi kerusuhan saat pengumuman gugatan hasil pilpres.
Menurut Sutarman, jumlah petugas yang diturunkan totalnya mencapai 22 ribu personil. Pasukan itu berasal dari tujuh polda. "Patugas sudah kami siapkan. Mereka siap untuk mengamankan jalannya keputusan gugatan Pilpres," tuturnya.
Sutarman menjelaskan pembagian dari ke empat ring pasukan itu. Untuk ring satu ditempatkan di dalam MK. Ring dua ditempatkan di halaman MK. Sedangkan ring tiga akan berjaga di depan kantor yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat nomor 6 itu. "Ring empat akan berjaga di titik-titik rawan," jelasnya.
Titik-titik rawan yang dimaksud yakni di dekat monumen nasional (monas), pusat-pusat perbelanjaan serta kantor-kantor kementerian di sekitar MK. Sutarman mengatakan mereka akan mulai berjaga mulai hari ini. Selain itu semua personil siaga satu. Artinya semua personil siap mengatasi apapun yang terjadi termasuk kerusuhan.
Diperkirakan pada tanggal 21 nanti ribuan massa akan memadati MK. Sehingga timbul wacana wacana penutupan jalan Merdeka Barat. Menanggapi itu, Sutarman belum bisa memberikan kepastian. Pihaknya masih akan melihat kondisi hari H di lapangan. Jika masa yang berunjuk rasa sangat banyak dan mengganggu arus lalu-lintas, maka petugas akan menutup jalan. Arus kendaraan akan dilaihkan ke jalan yang lain.
Sutarman mengatakan dalam penanganan demostrasi, petugas tidak akan mengedepankan kekerasan. Namun mengedepankan tindakan persuasif. Namun, jika ada oknum domostran yang melakukan tindakan anarkis, pihaknya sudah menyiapkan enam langkah yang akan dilakukan.
BACA JUGA: Awas Disunat Oknum KUA
"Jika masih saja tidak bisa diatasi maka polisi akan menggunakan senjata dengan peluru karet. Tapi kami berharap tidak ada tindakan anarkis," tuturnya.
Saat ditanya berapa jumlah masa yang akan turun aksi? Sutarman mengaku masih belum tahu. Pihaknya akan mengecek terlebih dulu jumlahnya di polda metrojaya. "Izinya di Polda metro. Akan saya cek dulu," ujar orang nomor sati di kepolisian Indonesia itu. (aph)
BACA JUGA: Negara Legalkan Aborsi
BACA JUGA: Postur Kabinet Jokowi-JK Mulai Diungkap
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Didesak Periksa Semua Anggota Timses Anas
Redaktur : Tim Redaksi