SICS 2019 Gerbang bagi Peneliti Indonesia Perluas Dampak Penelitian

Rabu, 10 Juli 2019 – 18:39 WIB
Peneliti dari 13 negara melakukan pertemuan dalam Semarang International Conference Series (SICS) 2019 di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (10/7), untuk memaparkan dampak penelitian yang mereka lakukan. Foto: SICS 2019

jpnn.com, SEMARANG - Peneliti dari 13 negara melakukan pertemuan dalam Semarang International Conference Series (SICS) 2019 di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (10/7), untuk memaparkan dampak penelitian yang mereka lakukan.

Mereka adalah peneliti dari Indonesia, Malaysia, Tiongkok, Korea Selatan, Prancis, Taiwan, Korea Selatan, India, Inggris, Australia, Amerika Serikat, Mesir, dan Irak.

BACA JUGA: Teliti Penyakit Menular di Indonesia, Inggris Siapkan Rp 32 Miliar

Kegiatan itu merupakan buah kerja sama antara Research Synergy Foundation (RSF) dengan Universitas Semarang (USM).

BACA JUGA: Jangan Tergantung Kepada Swasta, Bumikan Hasil Penelitian di Lapangan

BACA JUGA: Fakta Penelitian Ternyata Mendengarkan Musik Bisa Merusak Kreativitas

Pendiri RSF Hendrati Dwi Mulyaningsih, mengatakan, forum itu terdiri dari tiga kegiatan.

Yakni business and economic series (BES), social sciences series (SOSCIS), dan science series (SCIS).

BACA JUGA: Panen Raya Padi MSP, Megawati Dukung Penelitian di Sektor Pangan

Hendrati menambahkan, konferensi itu bertujuan meningkatkan publikasi internasional bagi para peneliti Indonesia dan USM.

“Konferensi internasional ini juga menjadi gerbang bagi peneliti Indonesia untuk memasuki ekosistem penelitian global,” ujar Hendrati.

RSF saat ini telah memfasilitasi kolaborasi paper antara peneliti Indonesia dengan peneliti dari Vietnam, Oman, Filipina, dan Malaysia.

Kolaborasi itu merupakan salah satu program yang dibuat RSF dalam rangka meningkatkan kualitas dan memperluas dampak penelitian bagi kerja sama peneliti Indonesia dengan mancanegara.

Ketua UPT P3ID dan Conference Chair Dyah Nirmala Arum Janie mengatakan, dalam pertemuan itu ada enam narasumber bergelar profesor yang datang dari sejumlah negara.

Yakni, Magaly Koch dari Boston University AS, Ahmed El Sayed, Gaber (Port Said University Mesir), David Menier (University of Southern Brittany, Prancis), Ahmad Rozelan (Universitas Teknikal Malaysia Malaka), Chih-Peng Chu (National Dong Hwa University Taiwan), dan Jennifer Oxley (Monash University Accident Research Centre Australia).

“Pekan ilmiah internasional ini nantinya akan menjadi agenda rutin tahunan USM. Proceeding yang diterbitkan nantinya akan terindeks Scopus dan Clarivate Analytic” papar Dyah. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Memiliki Teman Dekat Sangat Baik untuk Jantung, Ini Faktanya


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler