Sidak BBKP Surabaya, Mentan Skorsing 4 Pegawai Tak Disiplin

Senin, 16 Juli 2018 – 23:20 WIB
Mentan Andi Arman Sulaiman saat sidang di kantor BBKP Surabaya, Senin (16/7). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SURABAYA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya, di Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/7).

Kedatangan Mentan sempat membuat para pegawai kalang kabut. Pasalnya, saat datang, Mentan langsung menuju bagian belakang kantor, dan menemui dua pegawai yang sedang asyik ngobrol sambil ngopi di saat jam kerja.

BACA JUGA: Harga Telur Ayam Melonjak, Ini Solusi dari Kementan

"Sedang apa ini? Ini kepala Balai nya ke mana?" tanya Amran tegas. "Tidak ada pak, sedang sakit," jawab salah satu pegawai karantina.

Di tempat yang sama, Mentan Amran juga mengecek ruang tunggu bagi masyarakat yang sedang mengurus administrasi perkarantinaan pertanian, dan sempat berdiskusi dengan salah satunya untuk menggali informasi ada tidaknya praktik pungli.

BACA JUGA: Kementan Ungkap Penyebab Naiknya Harga Telur Ayam Ras

Kemudian, Amran kembali melanjutkan pengecekan ruangan dengan teliti, beberapa brankas dibuka satu per satu dan memastikan tidak ada pungli di kantor tersebut.

Dalam sidak, Mentan juga sempat berhenti di lobby, kemudian masuk ke beberapa ruang kerja staf, dan menunjuk pojokan ruangan yang sepertinya sudah lama tidak dibersihkan dan tidak dirawat.

BACA JUGA: Produksi dan Kesejahteraan Petani Terus Meningkat

"Coba tolong digeser, lihat sudah berapa lama ini lantai dan dinding tidak dibersihkan. Mana petugas cleaning service-nya? Siapa yang bertanggung jawab untuk urusan ini?", tanya Mentan.

Mentan melanjutkan sidak kedua ke Unit Layanan Karantina Hewan dan Unit Layanan Karantina Tumbuhan BBKP di Pelabuhan Tanjung Perak Kalimas.

Di lokasi, Mentan meminta absen pegawai dan memeriksa satu persatu pegawai yang selalu datang terlambat.

"Yang datang terlambat saya skorsing satu minggu ya, mana orangnya? Anda istirahat satu minggu dan tunjangan juga saya setop satu minggu ya," tegas Amran.

Di sini Amran kembali menanyakan satu per satu masyarakat yang sedang mengantri giliran perizinan mengenai perkarantinaan.

"Gimana pak? Ngurusnya lama tidak? Biasanya berapa lama? Ada (petugas) minta duit? " tanya Amran. "Sebentar pak, paling 20 menit, tapi tergantung berapa banyak berkasnya. Enggak ada diminta duit, semuanya transfer dan online," ujar salah satu seorang yang sedang mengantre.

Seperti diketahui, di era Menteri Amran, telah dikembangkan sistem perizinan dan pengurusan dokumen dilaksanakan dengan cara online. Segala biaya administrasi yang dibebankan transaksinya dengan transfer ke bank.

Hal ini untuk menghilangkan praktek-praktek pungutan liar (pungli) di lapangan. Hasilnya, pengurusan menjadi lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu, biaya, dan tenaga.

Ditambah lagi, hal seperti itu turut memberikan andil terhadap penghargaan sebagai Kementerian Anti Gratifikasi kepada Kementerian Pertanian dari KPK.

"Ini adalah sistem yang memberhentikan atau skorsing anda, bukan saya. Kementan sudah mendapatkan predikat WTP, kita harus jaga kedisiplinan dan layanan prima kepada publik" kata Mentan.

Di tiga lokasi yaitu Kantor BBKP dan 2 Unit Layanan BBKP, Mentan menskorsing empat pegawai dan mencopot satu pejabat eselon IV. Mentan menyampaikan, saat ini Pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada publik termasuk Balai Besar Karantina.

"Kami (sidak) ke sini dalam rangka meningkatkan kedisiplinan pegawai, yang kami syukuri, pungli tidak ada. Dulu kami temukan pungli langsung kami copot bahkan kami pecat. Alhamdulillah, hari ini tidak ada (pungli), tapi perlu disiplin. Hari ini kami sidak, sengaja mereka tidak tahu, dan kami langsung cek satu per satu absennya, langsung kami skor. Kami ingin kerjanya bagus, hari ini sudah bagus, tapi kami ingin lebih bagus lagi," terangnya kepada awak media.

Sejak tiga tahun terakhir Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memimpin Kementan, tidak hanya menyelesaikan program pangan seperti beras, jagung, cabai, bawang merah, bawang putih, daging sapi, daging ayam dan lainnya, tetapi juga melakukan reformasi mental SDM Pertanian, bersih-bersih kantor dan penertiban aparatur.

Hingga kini, Kementan telah melakukan demosi dan mutasi 1.300 pegawai Kementan, termasuk di antaranya 200 pegawai Badan Karantina Pertanian.

“Ini maksudnya meningkatkan disiplin pegawai, dan meningkatkan layanan kepada publik. Kami tidak menemukan pungli, tetapi kedisplinan pegawai yang perlu ditingkatkan, pemeliharaan ruang kerja dan kebersihan yg masih perlu diperbaiki lagi”, tutup Mentan. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Refocusing Anggaran Kementan demi Capai Kedaulatan Pangan


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler