jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Ada yang mengejutkan Tim Satgas Pangan Pemkot Bogor saat sidak ke Pasar Bogor dan Pasar Anyar, menemukan adanya penjual telur telur pecah dan telur yang telah berisi embrio anak ayam atau Hatched Egg (HE).
"Telur HE ini seharusnya tidak boleh diperdagangkan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkot Bogor Anas Rasmana melalui pernyataan tertulis, Minggu.
BACA JUGA: Pasar di Kota Surabaya Boleh Buka Lagi Selama Pandemi Corona
Tim Satgas Pangan Pemkot Bogor yang melakukan sidak antara lain dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Ketahanan pangan dan Pertanian (DKPP), Dinas Kesehatan (Dinkes), di sampingi personel dari Polresta Bogor Kota.
Anas Rasmana menjelaskan sidak dilakukan pada dini hari untuk melakukan pengecekan guna menjamin ketersediaan pangan, keamanan pangan, sekaligus kehalalan pangan di Kota Bogor.
BACA JUGA: Harga Cabai Rawit tak Lagi Pedas, Telur Melorot
Menurut Anas, Tim Satgas Pangan melakukan pengujian sampel daging sapi yang dijual para pedagang daging di kedua pasar besar tersebut, dan hasilnya sama yakni murni daging dan tidak ada oplosan dengan daging lainnya yang tidak halal.
Pada sidak tersebut, kata Anas, tidak ditemukan daging oplosan. Namun Tim Satgas Pangan menemukan ada pegagang yang menjual telur HE di Pasar Bogor maupun di Pasar Anyar.
BACA JUGA: Bolak-balik ke Pasar Raya Padang, Pedagang Pepaya Bernasib Malang
Anas menuturkan telur HE itu bisa berasal dari pembibitan ayam broiler.
"Telur HE itu bisa berasal dari telur fertil tapi tidak ditetaskan. Telur seperti ini seharusnya tidak dijual untuk telur konsumsi di pasar," katanya.
Anas menambahkan timnya akan melakukan pendalaman terhadap temuan tersebut, hingga mencari sumber yang mendistribusikan telur HE tersebut guna dikena sanksi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha