Sidak, Temukan Kambing Bertestis Satu

Minta Pembeli Teliti Fisik Hewan Kurban

Rabu, 24 September 2014 – 08:14 WIB

jpnn.com - KEDIRI – Menjelang Hari Raya Idul Adha dua pekan mendatang, tim Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Kediri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah tempat penjualan hewan kurban Selasa (23/9). Mereka ingin memastikan kondisi hewan, baik kambing maupun sapi, layak dikorbankan dan dikonsumsi.

Sidak dimulai sekitar pukul 07.30. Dari kantor, tim yang dipimpin Kepala Disnakan Sri Suparmi meluncur ke rumah Agus Mujiono, peternak kambing di Desa Sumberejo, Ngasem. Beberapa kambing diperiksa. Selain gigi, tim mengecek jumlah testis kambing. Secara umum, kesehatannya bisa dilihat dengan kasatmata.

BACA JUGA: Tertibkan Pedagang, Satpol PP Meninggal Dunia

Berdasar pemeriksaan sekitar 30 menit, kondisi empat kambing yang dicek sehat. Salah satu syaratnya, giginya poel (ganti gigi). Itu menandakan siap potong. ’’Berarti dewasa. Usianya 1,5 tahun,’’ terangnya kepada koran ini di lokasi kemarin. Jumlah testisnya harus dua. Bentuknya juga simetris. ’’Tidak hanya cukup dua, tapi tidak sanglir (ukurannya beda). Itu lebih bagus dan sehat,’’ ungkapnya.

Untuk ciri-ciri lain, lanjut Suparmi, mata hewan ternak harus bersinar, gerakannya lincah, serta tidak sering duduk. Selain itu, tidak cacat fisik, misalnya buta dan pincang. ’’Tidak penakut (reaktif) dan agak gemuk,’’ tambahnya.

BACA JUGA: Diduga Tikus Bagasi Masih Berkeliaran

Dari rumah Agus, tim kemudian bergeser ke kediaman Bambang Winarto di Desa Gogorante, Ngasem. Di sana mereka menemukan satu kambing yang hanya mempunyai satu testis. ’’Jadi, yang tidak memenuhi syarat kami sisihkan,’’ jelas Suparmi. Tim sidak lantas bergeser ke Gurah dan Plosoklaten. Sidak berakhir sekitar pukul 13.00.

Suparmi mengungkapkan, sidak mulai dilakukan Senin (22/9). Rencananya, tim keswan disnakan mendatangi 98 lokasi tempat penjualan hewan kurban. ’’Sampai H-5 sebelum Idul Kurban,’’ kata perempuan berkerudung tersebut.

BACA JUGA: Ratusan Pelamar CPNS Gagal Sebelum Ikut Tes

Kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Kediri, tambah dia, naik dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun ini kebutuhan kambing diperkirakan 17 ribu, sedangkan tahun lalu sekitar 12 ribu. Sementara itu, kebutuhan sapi yang awalnya 10 ribu menjadi 12 ribu tahun ini.

Lalu, bagaimana dengan hewan dari luar Kediri? Suparmi menyatakan, hal itu bukan masalah. Asalkan, ternak tidak mengakibatkan penyakit dan sesuai dengan aturan. ’’Jadi, kami perketat,’’ tegasnya.

Bambang Winarto menuturkan, sejauh ini pembeli hewan kurban masih sepi. Dia memprediksi puncaknya terjadi H-5 sampai H-1. Seperti tahun lalu, Bambang menyediakan stok 100 ekor. Karena permintaan meningkat, itu memengaruhi harga penjualan. Kenaikannya Rp 200 ribu. Jadi, jika hari biasa harga seekor kambing Rp 1,6 juta, kini naik menjadi Rp 1,8 juta. (baz/ndr/JPNN/c19/any)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... NIK Bermasalah, Ratusan Pelamar CPNS Terancam Gagal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler