Sidang IPU di Nusa Dua Bali, Momentum Indonesia Tunjukkan Mampu Atasi Pandemi ke Dunia

Kamis, 10 Maret 2022 – 17:51 WIB
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana berharap sidang IPU di Nusa Dua Bali menjadi momentum penting bagi Indonesia menunjukkan keberhasilan mengatasi pandemi Covid-19 kepada dunia. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan sidang umum forum parlemen dunia atau Inter-Parliamentary Union (IPU).

Sidang IPU ke-144 akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, pada 20-24 Maret nanti.

BACA JUGA: Gelar IPU ke 144 di Bali, DPR RI Bawa Semangat Penghijauan

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana menilai agenda ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu mengatasi tantangan pandemi Covid-19.

“Semoga momentum IPU ini menjadi pembukaan pemulihan kembali ekonomi, khususnya ekonomi pariwisata,” ujar Putu Supadma seusai mengikuti Briefing Embassy on the Occasion of 144th Inter-Parliamentary Union Assembly Hosted by the House of Representatives of the Republic of Indonesia, di Jakarta, Rabu (9/2).

Putu Supadma menyampaikan momentum IPU juga akan digunakan untuk membangkitkan kembali pariwisata Indonesia.

BACA JUGA: Pertemuan IPU di Nusa Dua Pakai Sistem Bubble, Bali Dapat Apa?

“Kami sudah melakukan dialog dengan para duta besar untuk menyampaikan bahwa Indonesia sudah siap menerima kunjungan dari berbagai pihak, khususnya parlemen dari seluruh dunia," kata anggota Komisi VI DPR itu.

Dia juga berharap agenda terseut dapat dimanfaatkan untuk mencari satu sisi bersama terkait isu-isu climate change atau perubahan iklim dan isu yang berhubungan dengan kerusakan lingkungan, serta penggunaan energi yang bersih.

BACA JUGA: Pimpin General Debate di IPU, Puan Maharani Bicara Soal Pemerataan Vaksin

“Ini menjadi penting bahwa Bali yang sudah memiliki kearifan lokal. Bagaimana penggunaan energi yang erat dengan isu dampak lingkungan yang minim," terangnya.

Dia mencontohkan di Bali sudah ada sistem pengairan sawah dengan menggunakan energi alam yang dinamakan Subak.

"Ada juga perayaan Hari Raya Nyepi, di mana bumi diberikan waktu istirahat selama 24 jam, sehingga itu menjadi sebuah contoh yang baik bagaimana menuju pada lingkungan yang lebih baik ke depannya,” sebutnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler