jpnn.com, KARAWANG - Sidang kasus dugaan pemalsuan tanda tangan surat keterangan waris (SKW) dengan terdakwa Kusumayati kembali bergulir di Pengadilan Negeri Karawang, Senin (1/7).
Agenda sidang hari ini adalah mendengarkan keterangan saksi dari pihak terdakwa. Adapun saksi yang hadir di persidangan adalah Dandy Sugianto yang merupakan anak terdakwa.
BACA JUGA: Kasus Uang Palsu di Kantor Akuntan Publik, IAPI Singgung soal Etika
Hakim Ketua Nelly Andriani mencecar saksi terkait dugaan tanda tangan palsu. Awalnya, hakim mempertanyakan apakah saksi mengerti dengan permasalahan yang terjadi anatar ibunya dengan adiknya tersebut.
"Saudara saksi, apakah saudara mengetahui persoalan Ibu Kusumayati dengan Stephanie?" tanya Hakim.
BACA JUGA: 3 Orang Ini Membuat Uang Palsu Sebanyak Rp 22 Miliar
"Saya juga nggak ngerti," jawab Dandy.
Hakim lalu kembali mengajukan pertanyaan ke Dandy dan mempertegas apakah saksi terkait hak-hak Stephanie yang diambil.
BACA JUGA: Nah, Loh, YouTube Dedi Mulyadi Dijadikan Bukti Kesaksian Palsu dalam Kasus Vina Cirebon
"Saudara tahu kan terjadinya selisih paham Ibu Stephanie dengan Ibu Kusumayati? Apakah adik saudara (Stephanie-red) tidak dimasukan ke ahli waris atau ada hak yang dihilangkan?"
Dandy pun mengklaim bahwa Kusumayati tidak menghilangkan hak-hak Stephanie. "Nggak ada Bu. Nggak ada yang dihilangkan," ucap Dandy.
Hakim ketua lalu mengingatkan bahwa saksi sudah disumpah dan berbicara dengan jujur terkait kasus dugaan pemalsuan tanda tangan ini.
"Kita sudah menerima berkas, ini tahu sebabnya mengapa Ibu Kusumayati dilaporkan. Saudara sudah disumpah, ayolah cerita," tegas hakim.
"Minta warisan," jawa Dandy singkat.
Hakim lalu menanyakan apakah saksi turut tanda tangan surat keterangan waris (SKW) yang dipermasalahkan oleh Stephanie. Dandy pun mengakui turut tanda tangan namun ia berkilah tidak mengetahui surat apa yang ditandatanganinya.
"Saya tanda tangan atas nama Dandy, bukan nama Stephanie. Saya pun gak tanya tanda tangan surat untuk apa," ujar Dandy.
Hakim pun belum puas dengan jawaban Dandy, ia pun kembali mengulik siapa yang membubuhkan tanda tangan untuk Stephanie.
"Jadi Stephanie siapa yang tanda tangan?" cecar Hakim.
Dandy pun mengaku tidak mengetahui siapa yang tanda tangan. "Saya gak tahu. Karena saya yang tanda tangan pertama," kata Dandy.
Sebagai informasi, Stephanie menempuh jalur hukum terkait dugaan pemalsuan tanda tangan dalam Surat Keterangan Waris (SKW) tertanggal 27 Februari 2013.
Surat itu dibuat di Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat dan notulen RUPSLB PT EMKL Bimajaya Mustika tertanggal 1 Juli 2013. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif