jpnn.com - JAKARTA - Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum atau PHPU Presiden dan Wakil Presiden 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis (4/4) malam WIB, memanas di sesi akhir.
Pada sesi akhir dari sidang yang mengagendakan mendengarkan keterangan dari pihak terkait (Prabowo-Gibran), Muhammad Qodari berdiri di mimbar memberikan keterangannya.
BACA JUGA: Kesaksian Qodari: Mendesain Bang Yusril Saja Saya Tidak Bisa Apalagi 164 Juta Pemilih
Setelah memberikan paparan, Qodari pun mendapat pertanyaan berupa pendalaman dari materinya.
Tensi meninggi saat anggota kuasa hukum pemohon satu (Anies-Muhaimin), yakni Refly Harun bertanya soal perusahaan Qodari, yakni lembaga penelitian/survei Indo Barometer.
BACA JUGA: Hujan Interupsi di Sidang PHPU, Ahli Pihak Prabowo Memicu Kontroversi
"Berapa kali Anda melakukan survei terkait pilpres, dan dari mana sumber dananya. Siapa pendonornya, pendananya," ujar Refly.
"Sebagai wujud akuntabilitas, pasti ada pajak, bersediakah Anda memberikan fotokopi pajak kepada majelis," imbuhnya.
BACA JUGA: Perang Dingin Bambang Widjojanto Vs Eddy Hiariej di Sidang PHPU, Walk Out
Langsung heboh.
Salah satu pihak kuasa hukum terkait, Otto Hasibuan menilai pertanyaan Refly terlalu personal.
“Tolong pihak terkait, menghormati pertanyaan saya. Kalau dia (Qodari) tidak menjawab tidak apa-apa," kata Refly.
Pimpinan sidang, hakim Daniel Yusmic langsung menengahi.
"Tolong, Pak Refly dan Pak Otto. Melalui hakim, ya," kata Daniel.
Sebelumnya, pada sesi pagi tadi, sidang PHPU juga lumayan panas lantaran sejumlah drama, salah satunya adanya aksi walk out. (jpnn/mkri)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan