jpnn.com, JAKARTA - Risma Situmorang mengaku kecewa karena sidang promosi doktor yang harusnya digelar pada Rabu (22/12) ini atau Hari Ibu ditunda.
“Seyogianya akan melaksanakan promosi ujian terbuka doktor saya pada hari ini, namun hal itu tidak bisa dilaksanakan,” kata dia kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Hadiri Sidang Promosi Doktor untuk Ibas, Begini Respons Pimpinan DPD RI
Menurut Risma, sidang terbuka promosi doktor ilmu hukum ini terpaksa ditunda. Padahal semua sudah dipersiapkan secara matang.
“Pihak senat Universitas Krisnadwipayana dan fakultas melakukan penundaan mendadak dan penundaan itu baru kami terima pada 21 Desember,” kata wanita yang juga berpofesi sebagai advokat itu.
BACA JUGA: UI Gelar Sidang Promosi Doktor Secara Daring Â
Risma menuturkan pihak kampus menunda pelaksanaan sidang terbuka karena akan mengganti promotor, co-promotor, maupun penguji dengan pertimbangan sudah mendekati libur Natal dan tahun baru.
Padahal, Risma mengaku sudah menyelesaikan ujian proposal dan ujian tertutup untuk menempuh tahap akhir dari perkuliahan yang dijalani selama tiga tahun tersebut.
BACA JUGA: Ketua MPR Menghadiri Sidang Promosi Doktor untuk Jazilul Fawaid
“Harusnya hari ini saya paparkan dalam ujian promosi terbuka,” ungkapnya sambil menunjukkan disertasinya.
Dia sengaja memilih 22 Desember, karena selain merupakan Hari Ibu, juga tanggal meninggalnya mendiang sang bunda pada tahun 1991 silam ketika ia masih kuliah semester V di Samarinda, Kalimantan Timur.
“Tadinya saya akan persembahan gelar itu karena saya pun tidak pernah terpikir bahwa saya akan bisa menyelesaikan pendidikan sampai ke tingkat akhir. Tetapi Tuhan baik, ternyata saya bisa menyelesaikan, meskipun tertunda,” ujar dia.
Bagi Risma, ini bukan soal gelar doktornya, tetapi yang paling penting adalah hasil penelitian yang dilakukan di bidang medis selama kurang lebih 13 tahun yang ingin dipersembahkan kepada masyarakat Indonesia, pasien, dan dokter.
“Tetapi enggak apa-apa karena saya selaku mahasiswa di sini bukan sebagai pengacara, kurator,” kata Risma. (cuy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan