jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono mengungkapkan bahwa hakim berhak membacakan pendapat berbeda atau dissenting opinion dalam sidang putusan sengketa Pilpres 2019.
"Pasti. Seandainya ada, ya (dissenting opinion)," kata Fajar, Rabu (26/6).
BACA JUGA: Jika Massa PA 212 Mendekat ke MK, Kapolres: Kami Tanya Datang dari Mana?
Fajar menyadari pada sidang putusan sengketa Pilpres 2014, tidak ada hakim yang membacakan pendapat berbeda atau bersifat bulat. Menurut Fajar, hal itu karena putusan diambil secara musyawarah mufakat. Opsi terakhir adalah voting.
"Kalau ada hakim berbeda pendapat, itu menyampaikan pendapatnya yang berbeda itu ke dalam putusan menjadi bagian yang tidak terpisahkan," kata Fajar.
BACA JUGA: Lihat tuh, Massa Aksi Super Damai PA 212 di Sekitar Patung Kuda
Meski demikian, Fajar mengaku pembacaan perbedaan pendapat dalam sidang merupakan hak hakim itu sendiri. Apabila tidak dibacakan, hal itu juga menjadi kewenangan hakim yang memiliki pendapat berbeda.
BACA JUGA: Bambang Widjojanto: Biarkan Allah yang Melengkapi Seluruh Bukti
BACA JUGA: Besok Gugatan Prabowo Diputus, KPU Minta Publik Lihat Rekaman Sidang MK Lagi
Di samping itu, dalam sidang nanti besar kemungkinan para pihak tidak menyampaikan nota keberatan ataupun interupsi. Sebab, sidang putusan itu waktu sepenuhnya untuk majelis hakim konstitusi.
BACA JUGA: Jika Massa PA 212 Mendekat ke MK, Kapolres: Kami Tanya Datang dari Mana?
"Para pihak semuanya sudah diberikan kesempatan kemarin kan. Besok giliran mahkamah konstitusi menyampaikan putusan," kata dia. (tan/jpnn)
Simak Video paling banyak dicari:
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Pakar Hukum Tata Negara Sebut Putusan MK soal Pilpres 2019 Sudah Keluar, Prediksinya?
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga