jpnn.com, PURWOKERTO - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya, Tolak Angin menggelar simposium nasional bertema 'Memanfaatan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat' di Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Kamis (14/12).
Kegiatan itu diikuti oleh 250 peserta dari kalangan kedokteran, apoteker, dan tenaga kesehatan yang dilaksanakan secara hybrid, yakni secara offline dan online melalui zoom.
Simposium nasional itu merupakan yang ke-50 kalinya dilakukan Sido Muncul sejak 2007 guna mensosialisasikan penggunaan obat herbal dan pengembangan, serta pemanfaatannya.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) kerja sama antara Sido Muncul dengan FK Universitas Jenderal Soedirman mengenai pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Penandatanganan itu dilakukan oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dan Ketua LPPM Universitas Jenderal Soedirman Prof. Dr. Elly Tugiyanti.
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat berharap agar obat-obatan herbal bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.
BACA JUGA: Sido Muncul Kembali Gelar Operasi Gratis Kepada 32 Penderita Sumbing Bibir di Semarang
"Indonesia, kan, menerima penghargaan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dari UNESCO dan penghargaan ini sifatnya bukan jamunya, tetapi adalah cara masyarakat Indonesia menjadi sehat. Maka itu perlu ditindaklanjuti," ujar Irwan Hidayat.
BACA JUGA: Sido Muncul Raih Penghargaan dari Kemenperin, Kategori ESG Perusahaan Luar Kawasan Industri
"Realisasinya apa? Salah satunya, ini yang ke-50 saya bertemu dengan fakultas-fakultas kedokteran di Indonesia. Ya salah satunya itu bagaimana dokter itu berperan, berminat membantu untuk obat-obat alami ini yang sebenarnya baik bisa dimanfaatkan sebaik mungkin," sambungnya.
Menurutnya, peran akademisi untuk mewujudkan hal tersebut pun sangat berpengaruh.
BACA JUGA: Sido Muncul Raih Penghargaan Paramakarya Naker Award 2023
Sebab, tetap harus ada ilmu pengetahun untuk mendukung pemanfaatan obat herbal dengan baik.
"Saya rasa kalau akademisi dunia kedokteran masuk, semuanya beres semuanya bisa dilaksanakan. Kalau enggak, ya kayak saya, kan, cuman pengusaha saja, tetapi harus ada scientific itu harus ada dunia kedokteran," tutur Irwan Hidayat.
Brand Ambassador Tolak Angin, Andy F. Noya menyambut baik penyelenggaraan simposium nasional tersebut.
Dia menyebut bahwa simposium tersebut juga sejalan dengan tren di awal pandemi Covid-19, yakni mulai tumbuh dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap obat-obatan herbal.
"Kemudian yang menarik adalah akademisi perguruan tinggi universitas membuka diri untuk kemudian melihat obat herbal ini sebagai salah satu alternatif," kata Andy F. Noya.
Tak hanya itu, rumah sakit juga sudah membuka diri terhadap obat herbal.
Menurutnya, hal itu dapat membantu masyarakat untuk memilih pengobatan yang sesuai.
"Ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memilih. Jadi, bukan berkompetisi, tetapi memilih, atau memperkuat upaya dia untuk mengobati dirinya," kata Andy F. Noya.
Senada dengan itu, Ketua LPPM Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Dr. Elly Tugiyanti menyambut antusias simposium nasional kali ini.
"Saya mewakili rektor menyatakan bahwa simposium memanfaatkan obat herbal untuk Indonesia Sehat kerja sama antara universitas jenderal soedirman dengan Sido Muncul sangat baik," ucap Elly Tugiyanti.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi obat herbal yang begitu banyak.
Oleh karena itu, adanya kegiatan semacam ini harus disambut dengan baik.
"Kita punya potensi tanaman herbal yang begitu banyak dan belum banyak digali dan simposium ini adalah momentum yang sangat baik untuk kita memulai pemanfaatan obat-obat herbal tersebut," tutur Elly Tugiyanti.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unsoed dr. Rudi Prihatno berharap pihaknya bisa mengedukasi masyarakat mengenai obat herbal ini.
Sebab, dia menilai bahwa Indonesia juga kaya akan tanaman obat yang dapat dimanfaatkan.
"Kita sangat kaya sekali gitu ya kenapa ya itu tidak kita manfaatkan. Punya orang-orang pintar kok hanya kita butuh pengakuan. Pengakuan itu dari mana kalau tidak dari diri sendiri bangsa kita," kata dr. Rudi Prihatno.
"Masa kita mau cari pengobatan dari barang impor terus, kan, tidak. Kita punya sumber daya kenapa tidak kita maksimalkan," tambahnya. (mcr7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sido Muncul Rilis Iklan Tolak Angin Yang Menonjolkan Keindahan Sumba Timur
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Firda Junita