jpnn.com - JAKARTA - Tokoh pemuda Betawi Muhammad Rifky atau akrab disapa Eki Pitung menilai, kesan bahwa Basuki Tjahaja Purnama sebagai pemimpin yang antikorupsi, tidak lagi pantas disematkan pada Gubernur DKI Jakarta, yang akrab disapa Ahok itu.
Menurutnya, dari kenyataan yang terlihat, kebijakan Ahok selama ini justru terkesan melakukan politik balas budi. Ia mencontohkan, seperti dalam kasus reklamasi Teluk Jakarta.
BACA JUGA: Gaya Ahok Memimpin DKI Kok Mirip Gubernur Era Kompeni?
Di mana Ahok memberikan izin pada pengusaha-pengusaha kelas atas, sementara di sisi lain menggusur masyarakat kecil dari tempat tinggal, yang selama ini mereka bermukim.
"DPRD juga dimusuhi, lembaga negara dimusuhi. BPK kan simbol dan lambang negara, (tapi) dikebiri. Ini sudah kacau negara ini gara-gara satu orang ini," ujar Eki pada Silaturahmi Gerakan Peci Merah (GPM) yang digelar di Rumah Amanah Rakyat, Jumat (2/9).
BACA JUGA: Ahok Usut Riwayat Warga Rawajati yang Mengaku Jadi Pengibar Bendera Pertama
Melihat kondisi yang ada, Eki mengajak warga Jakarta bersatu menyelamatkan Jakarta. Caranya, dengan tidak lagi memilih Ahok pada pemilihan gubernur mendatang.
"Ini kampung kita, harus kita selamatkan kampung kita, (karena) Ahok mau menghancurkan semua itu," ujar Eki.
BACA JUGA: Prijanto: Ahok Tidak Gila, Tapi Psikopat
Eki meyakini Ahok tidak sendiri dalam melakukan itu semua. Namun ada kekuatan besar yang memback-up selama ini. Karena itu masyarakat Jakarta harus bersatu.
"Perilakunya (Ahok,red) juga enggak pantas, omong kasarnya dipertontonkan. Saya khawatir generasi kita akan sama dengan mereka, kan dilegalkan (ngomong kasar,red). Seakan-akan perilaku dia itu sah, padahal sebuah kebodohan, tidak mendidik anak bangsa," tandas Eki. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rawajati Digusur, Ahok: Bu Ratna Sarumpaet Saja Tahu..
Redaktur : Tim Redaksi