Sikap Presiden Dinilai Tepat, Sudah Sepantasnya Yudo Margono Jadi Panglima TNI

Rabu, 30 November 2022 – 11:33 WIB
Pengamat maritim dari IKAL SC Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai penunjukkan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI sudah tepat. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (IKAL SC) Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa menyatakan langkah Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang telah menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI adalah pilihan tepat.

"Saya mengapresiasi positif Presiden Jokowi dalam menunjuk KSAL Laksamana Yudo sebagai Calon Tunggal Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika. Ini sangat tepat, karena memang kebetulan sejalan dengan pemikiran yang saya utarakan dalam berbagai kesempatan," ujar Marcellus Hakeng, Rabu (30/11).

BACA JUGA: Terungkap, Alasan Presiden Ajukan Nama Laksamana Yudo Calon Tunggal Panglima TNI

Sebab, jika merujuk pada UU TNI maka, jabatan panglima dapat diserahkan secara bergantian oleh Perwira Tinggi aktif dari tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan. 

"Maka sudah sepantasnya untuk saat ini giliran panglima TNI berasal dari matra TNI AL. Apalagi selama dua periode pemerintahan Jokowi, penjabat Panglima TNI belum ada satupun yang berasal dari matra TNI AL," kata Hakeng.

BACA JUGA: Laksamana Yudo Calon Panglima TNI, Umbas Puji Keputusan Jokowi

Di samping itu, menurut Marcellus Hakeng Jayawibaw, Indonesia adalah bangsa maritim dan Presiden Jokowi jelas mengatakan bahwa sudah terlalu lama memunggungi lautan. 

"Jadi, penunjukkan Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI memang bukan sebuah kejutan bagi saya, tetapi lebih ke arah sebuah keharusan di samping tentunya sebagai pemenuhan janji politik seorang Presiden terpilih kepada pemilihnya," terang Hakeng.

BACA JUGA: Laksamana Yudo akan Menjabat Panglima TNI 11 Bulan, Visi Misinya Harus Dipadatkan

Oleh karena itu, Marcellus Hakeng Jayawibaw berpendaapat, dipilihnya Yudo Margono diharapkan TNI mampu menjaga kedaulatan wilayah maritim Indonesia serta dapat ikut mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, seperti yang selama ini dicita-citakan Presiden Jokowi. 

Serta diharapkan Panglima TNI yang baru nanti dapat ikut mendukung Kebijakan Kelautan Indonesia yang  terdiri atas 7 (tujuh) pilar, yaitu: Pengelolaan sumber daya kelautan dan pengembangan sumber daya manusia; Pertahanan, Keamanan, Penegakan Hukum, dan Keselamatan di Laut;  Tata kelola dan kelembagaan laut; Ekonomi dan infrastruktur kelautan dan peningkatan kesejahteraan; Pengelolaan ruang laut dan perlindungan lingkungan laut; Budaya Bahari; dan Diplomasi Maritim.

Marcellus Hakeng Jayawibaw menuturkan, saat ini yang juga patut dikaji adalah telah terjadi peralihan perhatian dan aktivitas dunia dari wilayah Mediterania  dan Atlantik menuju kawasan Indopasifik. 

"Peralihan perhatian dan aktivitas tersebut mengakibatkan wilayah maritim Indonesia kembali menjadi perlintasan strategis kapal-kapal dari seluruh Dunia. Indonesia harus sadar dengan posisinya secara geopolitik dan geostrategis. Karena itu penambahan kekuatan matra TNI AL dengan dukungan dari matra TNI lainnya adalah hal yang urgent untuk bisa dilakukan dalam waktu dekat," ungkap Capt. Hakeng.

Pendiri Perkumpulan Ahli Keselamatan dan Keamanan Maritim Indonesia (AKKMI) itu juga menyebutkan persoalan pelanggaran kapal nelayan asing juga sering terjadi.

Oleh sebab itu pula kedaulatan pangan menjadi tujuan yang harus selalu disuarakan oleh Pemerintah Indonesia dalam upaya menjaga keamanan pangan untuk masyarakat.

"Peran aktif TNI khususnya TNI AL dalam ikut menjaga kedaulatan pangan laut tentunya masih sangat dibutuhkan, sampai nantinya peran tersebut bisa diambil alih oleh Indonesia Coast Guard," pungkas Hakeng.

Adapun, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan memasuki masa pensiun. Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, usia pensiun prajurit adalah 58 tahun bagi perwira dan 53 tahun bagi bintara dan tamtama. Andika lahir pada tanggal 21 Desember 1964 atau 57 tahun lalu, sehingga pada 21 Desember 2022 dia berusia 58 tahun.

Presiden Jokowi sebagai Panglima Tertinggi TNI telah mengirimkan Surat Presiden (Surpres) ke Pimpinan DPR. Dalam Surpres tersebut Jokowi menggunakan hak prerogatifnya dan menjatuhkan pilihan kepada calon tunggal yakni KSAL Laksamana TNI H. Yudo Margono sebagai calon pengganti Jenderal TNi Andika Perkasa.(mcr8/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler