jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Christina Aryani merespons perkembangan situasi terakhir konflik Israel - Palestina.
Christina mengapresiasi langkah Pemerintah mengupayakan penyelesaian konflik Israel – Palestina melalui berbagai lini. Termasuk melalui Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestines (CEIRPP) di mana Indonesia adalah wakil ketuanya, melalui Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan juga Gerakan Non Blok.
BACA JUGA: Kutuk Kekerasan Israel terhadap Warga Sipil Palestina, Bamsoet Minta PBB Bertindak
“Upaya penyelesaian ini perlu terus dilakukan dengan maksimal guna mencegah jatuhnya lebih banyak korban di kedua belah pihak,” ujar Christina Aryani dalam siaran pers pada Minggu (16/5).
Christina menyayangkan peningkatan eskalasi konflik antara Israel dan Palestina yang berujung pada jatuhnya korban terutama dari masyarakat sipil.
BACA JUGA: Warga Irak: Matilah Israel, Matilah Amerika!
“Menjadi teramat penting bagi kedua belah pihak untuk menahan diri guna mencegah eskalasi konflik meningkat menjadi perang terbuka,” ujar anggota Badan Legislasi DPR RI itu.
Menurut Christina, saat ini Israel juga tengah mengalami permasalahan internal, dim ana pasca pemilu Maret lalu, Perdana Menteri Netanyahu gagal membentuk koalisi pemerintahan. Presiden Reuven Rivlin telah menunjuk legislator Yair Lapid, ketua Partai Yesh Atid (Future Party) untuk membentuk koalisi pemerintahan dalam rentang waktu kurang dari 28 hari.
BACA JUGA: 75 Pegawai KPK Dinonaktifkan, Mahasiswa Aceh Ucapkan Kalimat Menohok ke Firli Bahuri
Dia menyebut ini menjadi tantangan tersendiri akibat fragmentasi partai politik di parlemen. Kegagalan membentuk koalisi pemerintahan akan memaksa Israel kembali melaksanakan pemilu legislatif kelima sejak tahun 2019.
“Sejauh yang kami pahami, Lapid mendukung dilakukannya negosiasi dengan Palestina serta akan solusi dua negara (two-state solution) yang kami juga percaya menjadi satu-satunya jalan mengakhiri konflik kedua Negara,” kata Christina.
Menurut Christina, KBRI Amman mencatat terdapat total 11 WNI di Palestina dimana 9 orang berada di Jalur Gaza dan 2 orang di Tepi Barat.
“Mereka dalam kondisi baik, meski tetap selalu waspada terhadap perkembangan situasi keamanan, mematuhi himbauan bepergian kecuali untuk kepentingan mendesak, serta senantiasa menjalin komunikasi dengan KBRI kita,” ujar Christina.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Friederich