Sikapi Persoalan Banjir di Jakarta, Reaksi Wanita Emas Ini Menohok Anies

Sabtu, 20 Februari 2021 – 21:47 WIB
Ketum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Hasnaeni. Foto: Dok. Partai Emas

jpnn.com, JAKARTA - Hujan lebat kembali mengguyur Ibu Kota Jakarta, Sabtu (20/2) dini hari. Kondisi tersebut mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Jakarta. Salah satunya di kawasan Kemang Timur 5, Kemang, Pancoran, Jakarta Selatan.

Banjir di lokasi ini lantaran air pada tanggul kali di sekitar daerah tersebut meluap. Salah seorang terdampak banjir ialah kediaman Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Hasnaeni.

BACA JUGA: Polisi Evakuasi dan Makamkan Jenazah Pasien Covid-19 yang Terjebak Banjir

“Banjir karena air dari sungai yang meluap,” kata Hasnaeni "Wanita Emas alias HWE, Sabtu (20/2).

Hasnaeni mengaku kebanjiran. Menurutnya, air menggenangi rumahnya hingga ke kamar dan ruangan lainnya Tingginya sekitar semata kaki orang dewasa. Akibatnya, sejumlah barang berharga miliknya terendam banjir.

BACA JUGA: Sejumlah Korban Banjir Bandang Lebak, Banten Butuh Bantuan Sembako

'Wanita Emas', sapaan populer Hasnaeni, menyesalkan kejadian yang menurutnya selalu berulang ini.

“Bagaimana ini Pak Gubernur Anies? Rakyatnya selalu kebanjiran, selalu menghadapi persoalan yang sama," tuturnya.

BACA JUGA: Ketua Wanbin Partai Emas Max Sopacua Disebut Mau Mengudeta AHY, Begini Reaksi Hasnaeni

Hasnaeni merasakan tak ada perubahan berarti kendati kepemimpinan di DKI berganti. Terutama pada persoalan yang mendasar dan rutin dipermasalahkan warga Jakarta.

“Setiap ganti gubernur persoalan yang sama tak pernah teratasi, banjir, kemacetan, dan kesenjangan sosial. Ini seperti makan nasi, itu-itu saja persoalannya," tuturnya.

Ia pun menyesalkan jika ada ambisi dari Anies untuk maju di perhelatan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024,maupun di tahun-tahun yang akan datang. Sebab persoalan di DKI saja menurutnya tak bisa dituntaskan dengan baik.

“Terus Pak Gubernur Anies mau nyalon presiden, bagaimana ini?," kata Hasnaeni.

“Persoalan yang sangat mendasar di DKI saja tak bisa diselesaikan, tetapi mau jadi presiden di Republik ini yang harus mengurus 271 juta jiwa. DKI dengan 10,5 juta jiwa saja dia enggak bisa atasi, gimana mau nyalon presiden (Capres, red), Pak Anies?," imbuh Hasnaeni.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler