Silakan Baca, Ini Alasan PDIP Ogah Usung Akhyar Nasution di Pilwako Medan

Sabtu, 25 Juli 2020 – 13:23 WIB
Djarot Saiful Hidayat. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengakui pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution sudah bukan kader parpolnya.

Menurut Djarot, PDIP memutuskan tidak mengusung Akhyar pada Pilkada Kota Medan dengan pertimbangan kuat.

BACA JUGA: Kader PDIP Masuk Demokrat, Bakal Jadi Lawan Menantu Jokowi di Pilkada Medan

Djarot mengatakan, kader-kader PDIP  tidak boleh haus kekuasaan. Mantan gubernur DKI itu menegaskan, setiap kader PDIP harus harus berdisiplin mengikuti setiap keputusan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.

"Kader Partai harus berdisiplin dan berpolitik itu untuk pengabdian yang lebih besar. Bukan untuk berburu kekuasaan politik," kata Djarot melalui layanan pesan, Sabtu (25/7).

BACA JUGA: Presiden PKS Sebut Akhyar Nasution Kader Demokrat, Djarot PDIP Ungkap Hal Mengejutkan

Djarot pun menyebut ambisi Akhyar membuat PDIP tak mengusung politikus kelahiran 21 Juli 1966 itu pada Pilkada Kota Medan. PDIP memutuskan mengusung Bobby Afif Nasution yang notabene menanti Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wali kota Medan.

Lebih lanjut Djarot juga menyinggung soal keputusan Akhyar pindah partai demi memperoleh tiket pencalonan pada Pilkada Kota Medan. Menurut Djarot, hengkangnya Akhyar dari PDIP ke Partai Demokrat justru menjadi momentum konsolidasi kader parpol pemenang Pemilu 2019 itu.

BACA JUGA: Insyaallah PKS dan Demokrat Satu Kapal di Pilkada Medan, Ini Calonnya

"Langkah pragmatis yang dilakukan saudara Akhyar Nasution dengan pindah ke Partai Demokrat justru ditempatkan sebagai bagian konsolidasi kader. Dalam konsolidasi tersebut ada kader yang lolos karena memiliki kesabaran revolusioner, namun ada yang gagal karena ambisi kekuasaan. Yang bersangkutan masuk pada ketegori kedua," kata Djarot.

Djarot memastikan PDIP akan melayangkan sanksi kepada Akhyar yang telah berpindah partai. Terlebih, Akhyar pindah ke Demokrat ketika masih berstatus kader PDIP.

"Partai akan memberikan sanksi disiplin, karena anggota partai tidak boleh memiliki keanggotaan ganda dengan partai lain," tutu pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD PDIP Sumatra Utara itu.

Sebelumnya Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat (PD) Andi Arief Andi Arief mengungkapkan bahwa parpolnya baru saja menerima masuknya  Akhyar Nasution sebagai kader. Akhyar bergabung dengan PD pada 14 Juni lalu.

Selanjutnya, partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono itu akan mengusung Akhyar sebagai calon wali kota pada Pilkada Medan 2020. "Sebulan lalu sudah menyatakan masuk Partai Demokrat," kata Andi melalui pesan singkatnya kepada awak media, Jumat (24/7).(mg10/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler