Silakan Simak, Fadli Zon Beber Bukti Sejarah Sumbar Pancasilais

Rabu, 09 September 2020 – 13:52 WIB
Fadli Zon. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) Fadli Zon menyatakan bahwa Sumatera Barat (Sumbar) apalagi orang Minang sangat Pancasilais, bahkan ikut merumuskan Pancasila.

Fadli lantas membeber sejumlah bukti-bukti sejarah yang menunjukkan orang Sumbar maupun Minang sangat nasionalisme dan Pancasilais.

BACA JUGA: Saran Sederhana dari Fadli Zon untuk Akhiri Polemik Puan soal Sumbar & Pancasila

Hal ini diungkap Fadli dalam program ILC “Sumbar belum Pancasilais?” di Tv One, Selasa (8/9) malam, yang membahas pernyataan Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani “Semoga Sumbar menjadi provinsi yang benar-benar mendukung negara Pancasila”.

Fadli menegaskan bahwa Kota Bukittinggi, Sumbar, sempat menjadi ibu kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) selama delapan bulan ketika terjadi Agresi Militer II Belanda pada Desember 1948, dan penangkapan tokoh-tokoh Indonesia seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, dan lainnya.

BACA JUGA: Selama 8 Tahun Gadis di Bekasi jadi Budak Nafsu Sang Paman

Fadli yang juga anggota Komisi I DPR ini menegaskan bahwa PDRI kala itu mempertahankan eksistensi Indonesia.

“Di situ perjuangan  dari Pemerintahan Darurat Republik Indonesia justru mempertahankan eksistensi Indonesia. Karena kalau tidak ada PDRI, tidak ada lagi eksistensi Indonesia," kata mantan wakil ketua DPR itu.

BACA JUGA: Heboh Kepala Garuda Pancasila Diubah Logo Organisasi

Menurut politikus Partai Gerindra ini, saat itu pemimpin delegasi Belanda Herman Van Royen di forum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan Indonesia sudah tidak ada, pemimpinnya telah ditangkap, rakyat ditundukkan, serta wilayah mereka kuasai.

Namun, Fadli menegaskan, dengan adanya PDRI yang kala itu pesannya dikirim lewat radio oleh sender-sender Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI), perjuangan di Sumatera maupun Jawa dan daerah lainnya, berhasil menunjukkan RI masih eksis.

“Jadi itu tonggak penting yang menyelamatkan eksistensi Republik Indonesia,”  ujar Fadli.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) itu juga mengungkap contoh lain yang juga menunjukkan nasionalisme Sumbar.

Ia mengatakan mungkin selama ini di Aceh diketahui masyarakat mengumpulkan uang sumbangan membeli pesawat Dakota RI-001 Seulawah.

Namun,  kata dia, di Sumbar ada juga ibu-ibu dan tokoh masyarakat Minang dengan membentuk Panitia Pusat Pengumpul Emas, membeli pesawat Avro Anson RI-003 dalam rangka perlawanan terhadap Agresi Militer Belanda II.

Avro Anson RI-003 kemudian diterbangkan oleh Komodor Udara Iswahjoedi dan Komodor Udara Halim Perdanakusuma dari Payakumbuh menuju Singapura. Namun kemudian, pesawat itu jatuh di perairan Malaya.

“Itu Halim Perdanakusuma dan Iswahjoedi yang mengemudikan, yang sekarang menjadi nama bandara terkenal di Indonesia. (Avro Anson) itu hasil dari masyarakat, emak-emak, ibu-ibu Minang mengontribusikan perhiasan-perhiasan mereka. Jadi tidak boleh diragukan hal itu,” kata dia.

Fadli menambahkan satu hal lagi yang penting lainnya adalah terkait Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia menjelaskan, ketika RI sudah menjadi RIS karena hasil Konfrensi Meja Bundar (KMB), maka hanya ada RI dengan negara-negara bagian lain di dalam federasi RIS itu.

Ketika itu, Fadli menjelaskan, yang menjadi Presiden RI adalah Mr. Assaat yang bergelar Datuk Mudo, yang juga orang Minang. Perdana Menteri RIS waktu itu adalah Dr Abdul Halim yang juga orang Minang.

“Dan kemudian yang mengusahakan melalui sebuah Mosi Integral dan mengumpulkan melakukan lobi melalui parlemen terhadap negara bagian itu, M Natsir dari Fraksi Masyumi sehingga akhirnya kita kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan nama resmi NKRI,” lanjutnya.

Jadi, Fadli berujar, contoh-contoh ini sudah cukup terlalu kuat mengatakan bahwa orang Sumbar maupun Minang sangat Pancasilais, dan nasionalis.

"Seharusnya tidak boleh keluar ucapan atau teks seperti ini (yang diucapkan Puan Maharani) di masa seperti ini, apalagi menggunakan Pancasila,” ungkap Fadli Zon. (boy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pancasilais   Fadli Zon   sumbar   IKM   Gerindra  

Terpopuler