jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta agar tes COVID-19 dengan metode Polymerase chain reaction (PCR) untuk masyarakat diperbanyak. Tujuannya adalah memutus mata rantai virus corona.
Selain memperbanyak tes, Jokowi juga meminta daerah meningkatkan sampel tes secara masif dan melakukan pelacakan yang agresif serta diikuti isolasi ketat.
BACA JUGA: Laboratorium Wuhan Mengaku Tidak Punya Kemampuan Menciptakan Virus Corona
Guna mendukung kebijakan tersebut, Siloam Hospitals, telah melakukan pengetesan sebanyak 30 ribu spesimen.
"Sejauh ini, laboratorium milik Siloam setidaknya telah melakukan pengujian atas 5.000 sampel dengan metode PCR dan 25 ribu spesimen dengan metode rapid test," ungkap Caroline Riady, Deputy President Director Siloam Hospitals Group dalam pernyataan resminya, Rabu (29/4).
BACA JUGA: KPK Keluarkan Rambu-Rambu Agar Wabah Corona Tidak jadi Ladang Korupsi
Dia menyampaikan, laboratorium tes COVID-19 milik Siloams memiliki Standar Operating Procedur (SOP) standar tinggi dan mampu memproses tes secara cepat dan akurat. Juga, mengedepankan aspek keamanan.
“Siloam memiliki laboratorium dengan kualitas dan alat yang sesuai standar dengan kebutuhan pemerintah, kami juga sudah melakukan tes PCR sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mempercepat penanganan COVID-19,” ujar Caroline.
BACA JUGA: Prediksi Menteri Australia soal Lapangan Pekerjaan Pascawabah Corona
Hngga saat ini baru 29 laboratorium yang digunakan untuk mengetes spesimen COVID-19 melalui metode PCR dari total 78 laboratorium. Karena itu, kolaborasi laboratorium swasta dengan Kemenkes dan BUMN dalam peningkatan tes PCR merupakan langkah tepat.
Keberadaan laboratorium milik Siloams, akan turut membantu pemerintah mempercepat pengetesan sehingga akan mengurangi penumpukan spesimen terutama di daerah episentrum COVID-19. Apalagi pemerintah menargetkan lebih dari 10 ribu spesimen bisa dites setiap harinya.
Caroline menyampaikan, dengan penambahan pasien positif COVID-19 yang cukup signifikan, pemeriksaan uji spesimen terhadap pasien terduga harus lebih banyak dan lebih cepat dilakukan. Karena itu, permintaan presiden untuk memperbanyak laboratorium pemeriksaan baik dengan PCR dan juga teknik lainnya sudah tepat.
Hingga Senin (27/4) Indonesia telah mendatangkan 479 ribu alat tes reagen untuk memeriksa virus corona. Alat tes tersebut didatangkan dari Korea Selatan dan juga Cina. Alat tes reagen itu didistribusikan ke sejumlah provinsi. Sedangkan untuk alat pelindung diri (APD) bagi tim medis sudah terdistribusi sebanyak 1.305.800 unit ke berbagai daerah.
Caroline menegaskan, Siloam menerapkan protokol penanganan COVID-19 sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO). Juga menerapkan anjuran WHO dengan terus memberikan edukasi kepada petugas kesehatan tentang corona virus, bagaimana penularannya dan cara terbaik untuk melindungi diri. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad