Prediksi Menteri Australia soal Lapangan Pekerjaan Pascawabah Corona

Rabu, 29 April 2020 – 20:43 WIB
Sampel virus corona yang diperlihatkan oleh salah seorang dokter. Foto: ANTARA

jpnn.com - Menteri Keuangan Australia Mathias Cormann memperingatkan bahwa beberapa pekerjaan tidak akan pernah kembali setelah pandemi COVID-19.

Cormann pada Rabu (29/4) mengatakan kepada saluran televisi Australian Broadcasting Corporation (ABC) bahwa beberapa industri akan benar-benar berubah akibat pandemi tersebut.

BACA JUGA: Biadab, Khalifa Haftar Kembali Bombardir Rumah Sakit di Tengah Wabah Virus Corona

Tingkat pengangguran Australia diperkirakan akan mencapai setidaknya 10 persen pada kuartal kedua 2020, mewakili 1,4 juta orang yang kehilangan pekerjaan.

Ketika ditanya apakah menurutnya tingkat pengangguran tetap tinggi di masa mendatang, Cormann mengatakan bahwa beberapa pekerjaan tidak akan kembali.

BACA JUGA: PDP Corona di Indonesia Banyak Banget, ODP Juga

"Namun, pekerjaan baru juga akan muncul. Kami sedang mengupayakan rencana untuk pemulihan yang kuat di sisi lain," katanya.

Sebagai respons terhadap virus tersebut, pemerintah Australia telah melegitimasi langkah-langkah stimulus ekonomi, yang mencakup skema subsidi upah JobKeeper senilai 130 miliar dolar Australia, yang memberikan hak kepada karyawan dengan status pekerjaan terdampak COVID-19 dengan pembayaran sebesar 1.500 dolar Australia setiap dua pekan selama enam bulan.

BACA JUGA: Ini 5 Cara Jokowi Menyelamatkan UMKM di Tengah Pandemi Corona

"Sudah jelas bahwa prioritas utama adalah memastikan kami memberikan dukungan yang diperlukan dan sesuai untuk ekonomi, bisnis, dan warga Australia selama periode ini dan kami telah melakukan itu melalui sejumlah program yang dirancang untuk mendukung bisnis dan warga Australia," kata Cormann.

"Dan sekarang, fokus kami adalah memaksimalkan kekuatan pemulihan di sisi lain. Itu jelas akan menjadi fokus untuk saat ini dan akan ada peluang baru serta peluang segar, sebagai hasil dari beberapa adaptasi yang dipaksakan oleh beberapa bisnis selama periode ini." (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler