jpnn.com - BANDA ACEH – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengapresiasi kegiatan Nusantara Mengaji. Menurutnya, hadirnya kegiatan Nusantara Mengaji yang mengkhatamkan Alquran lebih dari 300 ribu kali ini, semakin menjawab kerinduan umat Islam akan hadirnya Alquran.
Marwan yang menutup Nusantara Mengaji di Banda Aceh yang dikenal sebagai Serambi Mekah, Minggu (8/5), mengatakan Alquran telah menyatukan semua. "Kita semua sesungguhnya sangat rindu akan Alquran. Demi Alquran kita dipersatukan dari berbagai macam golongan, etnis, jabatan, struktur sosial tanpa pandang bulu. Alquran telah menyatukan kita semua hari ini,” ujar Marwan.
BACA JUGA: Hayo, Kapan MKD Garap Anggota DPR Tukang Main Perempuan?
Menurutnya, gerakan Nusantara Mengaji yang diinisiasi Muhaimin Iskandar, itu bertujuan demi kelancaran proses berjalannya kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia berharap, hal ini akan melahirkan gerakan-gerakan mengaji di masjid dan musala demi kembali membumikan Alquran.
“Kita harus membumikan Alquran agar masalah yang mendera bangsa ini dapat terselesaikan," katanya.
BACA JUGA: Massa Tuntut Papa Novanto Dicoret, Tak Percaya? Ini Buktinya
Menurutnya, bacaan Alquran ini adalah demi keluhuran, kemakmuran, dan kesejahteran bagi Indonesia. "Ini tentu relevan bahwa mencintai Tanah Air adalah bagian dari iman,” ujarnya.
Ia menegaskan, gerakan Nusantara Mengaji digelar tanpa mengandung unsur-unsur politik. Gerakan tersebut murni digelar hanya untuk bermunajat kepada Allah SWT.
BACA JUGA: Golkar Wajibkan Caketum Beri Setoran, Memangnya Partai Apaan?
“Kita lepaskan semua baju politik kita. Ini adalah murni gerakan untuk meraih ridho Allah SWT,” ujarnya.
Dia berpesan pada pemuda Islam di Indonesia agar turut membudayakan bacaan Al Quran setiap harinya. “Jangan waktunya habis untuk main game dan nonton TV(televisi, red). Tapi waktu habis untuk membaca Alquran," ujarnya.
Penutupan Nusantara Mengaji ini sengaja ditempatkan di Masjid Baiturrahim Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa Banda Aceh. Hal tersebut sekaligus mengenang bencana tsunami yang pernah melanda Aceh. Saat tsunami, masjid tersebut tetap berdiri kokoh.
“Saya yakin, masjid ini digunakan untuk mengaji, dan sakat berjamaah setiap harinya. Saya juga yakin, masjid ini didirikan oleh orang-orang ikhlas yang berjihad di jalan Allah SWT," ujarnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senior HMI Meradang, Saut Terancam Dipolisikan
Redaktur : Tim Redaksi