Simak, Ini Cara Mencegah Virus Kuning pada Cabai

Senin, 09 Juli 2018 – 16:18 WIB
Petani cabai memeriksa tanaman cabainya. Foto: Malut Post/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menginstruksikan jajarannya mengawal swasembada cabai yang sudah dicapai.

Salah satunya dengan membantu petani menghadapi serangan penyakit. Jenis penyakit yang banyak dihadapi petani cabai di Indonesia adalah virus kuning (pepper yellow leaf curl) atau virus Gemini.

BACA JUGA: Menteri Amran Membagikan Pupuk dan Bibit ke Petani, Gratis!

Virus tersebut banyak ditemukan di sentra-sentra produksi utama cabai seperti Cianjur, Kediri, Blitar, Banyuwangi, dan lainnya.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Prihasto Setyanto melihat serangan berat virus ini pada Maret 2018 di Kabupaten Kediri saat melakukan inspeksi lapangan dalam rangka pengawalan produksi aneka cabai menghadapi Idulfitri 2018.

BACA JUGA: FAO Dukung Pengembangan GIAHS di Indonesia

"Virus kuning menyerang kabupaten Kediri secara masif, lebih dari 80 persen dari 4 ribu hektare tanaman cabai terserang virus ini yang berpengaruh terhadap provitas cabai rawit di wilayah ini,” ungkap dia dalam keterangan yang diterima, Senin (9/7).

Prohasto menduga, serangan virus itu karena petani menggunakan benih varietas lokal yang sudah terserang virus kuning sebelumnya.

BACA JUGA: Kementan: Cegah Serangan Virus Kuning pada Cabai

Menurut pengakuan Uden Suhendar, salah seorang anggota kelompok tani cabai Gede Harapan Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, serangan virus kuning cukup menggelisahkan.

Gejalanya diawali dengan daun yang berubah warna lebih pucat, tulang daun memutih, lalu gejala berkembang menjadi warna kuning, bagian tulang daun menebal, dan daun mengeriting ke arah atas.

“Kalau sudah terserang virus ini, kami menjadi was-was karena terbukti cepat menyebar dan berdampak menurunnya produktivitas panen cabai,” ujar Uden.

Sementara Sukchan Lee, pakar virus dari Universitas Sungkyun Kwan dan Kyuongyeol, pakar entomologi khusus kutu kebul dari Universitas Kyungbook saat mengunjungi sentra cabai di kabupaten Cianjur pada Sabtu, 7 Juli menjelaskan, infeksi virus gemini menyebabkan daun cabai mengecil dan berwarna kuning terang.

Virus Gemini ditularkan oleh serangga vector jenis kutu putih atau kutu kebul (Bemisia tabaci).

Jika tanaman terserang pada umur muda, biasanya tanaman menjadi kerdil dan tidak berbuah.

“Virus ini memang tergolong bandel dan sulit dimatikan, sehingga tindakan paling tepat adalah melakukan upaya pencegahan," ungkap Sukchan Lee yang dalam kunjungan tersebut didampingi Kasubdit Aneka Cabai Ditjen Hortikultura Mardhiyah Hayati.

Menurut Sukchan, virus kuning di Indonesia cukup sulit dikendalikan. Namun demikian, pencegahan dan pengendalian penyakit kuning bisa dilakukan dengan penggunaan benih yang sehat dan tidak berasal dari pohon induk yang pernah terserang penyakit ini.

Kemudian, sanitasi lahan perlu dilakukan dengan membersihkan gulma sekitar tanaman. "Lalu, penggunaan tanaman pembatas seperti jagung membantu mencegah masuknya serangga vektor ke areal lahan cabai," kata dia.

Selain itu, tambahnya, penggunaan perangkap kuning di sekitar tanaman dapat mengurangi serangan vektor pembawa virus kuning yaitu kutu kebul.

"Terakhir, mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang virus kuning agar tidak menular ke tanaman lain yang masih sehat, masih menjadi pilihan yang direkomendasikan," kata dia.

Dia juga tidak menampik peluang penggunaan pestisida sesuai anjuran untuk mengendalikan vektor penular virus.

Namun, tetap disarankan untuk tidak terus menerus dengan jenis bahan aktif yang sama supaya vektor tidak kebal.

Walakhir, Sukchan dan Kyuongyeoll berencana melakukan penelitian lanjut terhadap fenomena virus kuning cabai di Indonesia.

”Targetnya, kami ingin menemukan formulasi terbaik menangani serangan virus kuning ini. Kami telah meminta izin pihak otoritas Indonesia untuk mengambil sampel dan menelitinya lebih lanjut di instalasi laboratorium yang kami miliki,” jelasnya. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kawasan Ini jadi Penyangga Produksi Cabai dan Bawang Merah


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler