jpnn.com, SURABAYA - Diare disebut menjadi salah satu gejala baru covid-19 yang dialami anak-anak. Menanggapi hal tersebut dokter Robby Nur Hariansyah dari RS Unair mengatakan, diare memang bisa menjadi salah satu gejala Covid-19 pada anak. Namun, tetap gejala dominan adalah panas dan batuk.
Robby menjelaskan, SARS-CoV-2 atau Covid-19 memiliki golongan yang sama dengan virus influenza. Artinya semua virus tersebut memiliki gejala cenderung ke mukosa releases yang akan berefek pada pencernaan.
"Gejala yang timbul pada Covid-19 bisa gejala di semua tempat. Mulai ujung rambut sampai ujung kaki yang memiliki selaput lendir (mukosa). Mulai dari batuk, pilek, nyeri telan, tidak bisa mencium bau sampai infeksi saluran, dan infeksi saluran cerna mirip seperti mutaber dan diare," kata Robby.
Menurutnya, di situasi pandemi Covid-19 semua gejala tampak mirip. Seperti influenza dominan ke diare, sedangkan Covid-19 lebih dominan ke saluran napas, batuk, sesak dan infeksi paru-paru.
"Kalau bicara statistik, gejala-gejala virus itu bervariasi. Seperti rotavirus itu 50 persen pencernaan tapi saluran napas cuma 10 persen. Untuk virus sars cov dulu dan Covid-19 ini kebalikannya, saluran pernapasan 40 persen sampai 50 persen, saluran pencernaan mungkin hanya 10-15 persen,"imbuhnya.
BACA JUGA: Puan: Jangan Menyia-nyiakan Pengorbanan Masyarakat yang Berdiam Diri di Rumah Cegah Covid-19
Robby menambahkan, di Surabaya juga ditemukan beberapa gejala keluhan pencernaan mulai dari muntah, nyeri perut, kembung dan diare pada anak.
Namun, gejala tersebut biasanya dibarengi oleh adanya virus lain yang masuk dalam tubuh anak.
BACA JUGA: Baca! Ini 5 Organ Tubuh yang Bisa Rusak Akibat Covid-19
"Di Surabaya, ada beberapa yang mengeluhkan gejala diare. Tapi seringnya ada virus lain yang menyebabkan diarenya, kemudian dia ketularan. Yang menjadi berat itu tingkat penularannya," pungkasnya. (ngopibareng/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Natalia