jpnn.com - SEMUA orang pasti tahu tentang pencapaian yang luar biasa dari Go-Jek. Tapi belum banyak yang tahu tentang rahasia dibalik kesuksesan Go-Jek. CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim pun membuka rahasia tersebut di malam penghargaan Worth of Mouth Marketing (WOMM) beberapa waktu lalu.
Berikut strategi bisnis dan pemasaran Go-Jek yang dipaparkan Nadiem:
BACA JUGA: Tak Masuk Akal, Isi LHKPN kok Rumit...
1. Produk yang unik
BACA JUGA: Heran, Terdakwa Penjual 13 Ribu Manusia Cuma Tahanan Kota
Produk Go-Jek terbilang unik, bahkan aneh bagi masyarakat umum. Seperti tukang ojek menggunakan seragam yang bisa kamu panggil melalui aplikasi. Bahkan, selain menjadi alat transportasi, Go-Jek juga menyediakan layanan berbelanja, kurir dan membeli makanan.
BACA JUGA: Ibarat Ikan, Pausnya Itu Bali, Ikan Kecilnya adalah Banyuwangi
2. Menjual waktu
Produk Go-Jek sebenarnya bukan hanya sekadar menawarkan layanan transportasi, kurir maupun beli makanan. Go-Jek juga menawarkan waktu, dimana saat ini waktu sudah menjadi sesuatu yang sangat berharga.
3. Exclusive online marketing
Dalam memasarkan produknya, Nadiem memaparkan bahwa Go-Jek tak mengeluarkan uang di media lain, seperti media cetak, pay per click (PPC), google dan lainnya. Go-Jek hanya beriklan di sosial media (Facebook dan Twitter) dengan membayar perinstalasi aplikasi, bukan perklik.
4. Produk yang mendasar
Go-Jek merupakan produk yang mendasar karena transportasi dan makanan (Go-Food) merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Banyak orang menghabiskan uang untuk kebutuhan tersebut.
5. Memiliki cerita tersendiri
Berkat keunikan Go-Jek, kisah ini membuatnya menjadi viral karena kisah yang menyentuh hati. Seperti seorang ibu bisa pulang lebih cepat dengan Go-Jek, seorang bapak bisa memesan makanan favorit untuk sang anak.
6. Strategi pemasaran
Ketika word of mouth sudah terjadi, Go-Jek mendukung dengan insentif berupa riveral code. Cara ini akan membuat pengguna Go-Jek bisa mendapat kredit senilai Rp50 ribu, baik yang mengundang maupun yang diundang.
7. Pemasaran konten
Go-Jek sadar bahwa pihaknya sudah tak perlu lagi memasarkan produknya. Alasannya, masyarakat sudah merasakan layanan yang ia tawarkan. Untuk itu, Go-Jek sudah masuk ke dalam pemasaran konten (content marketing). Artinya, ada sebuah cerita dari pengguna dan supir Go-Jek. (bca/adv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zaskia Gotik Harus Diajarkan Pancasila
Redaktur : Tim Redaksi