jpnn.com, JAKARTA - Cukup berat beban psikologis Ifan, vokalis grup band Seventeen. Selain menjadi korban dan saksi mata dalam tragedi tsunami Selat Sunda, pemilik nama lengkap Riefian Fajarsyah itu juga kehilangan teman-teman bandnya dan istri tercinta, Dylan Sahara.
Psikolog Klinis Liza Marielly Djaprie menjelaskan, setiap orang tak bisa disamakan kondisi psikologisnya dalam menghadapi musibah. Namun secara umum, setiap orang yang mengalami musibah seperti Ifan pasti mengalami trauma mendalam.
BACA JUGA: Kampanye Sandi Belum Rampung, Dylan Sahara Pergi Dini Hari
"Hal seperti ini kita enggak bisa punya template cetakan untuk semua orang. Tiap orang menerima semua trauma berbeda-beda dengan resistensi yang berbeda-beda pula. Dampaknya pasti, tapi apakah dari sisi kejiwaan apakah itu hancur sekali? Maka tingkat kejiwaan seseorang juga berbeda," kata Liza kepada JawaPos.com, Senin (24/12).
Namun Liza memberikan indikator bagi orang-orang yang sedang berduka ditinggal orang yang disayang, biasanya bisa terlihat dalam waktu 6 bulan ke depan. Bisa dilihat kondisi psikologisnya dengan beberapa indikator.
BACA JUGA: Bantu Korban Tsunami, Polda Metro Kerahkan Puluhan Polwan
"Ke depannya kita lihat sekitar 6 bulan. Kalau masih menangis tentu tak apa-apa. Lalu apa masih sulit makan atau malas makan? Apa bisa tidur? Apa masih bisa sosialisasi, masih bisa utarakan yang diinginkan dan lainnya," katanya.
Tentu yang dihadapi Ifan, kata Liza, sangat berat dan butuh dukungan dari teman-teman dan kerabat terdekat. Namun biasanya, pria lebih bisa menahan dukanya di dalam hati ketimbang perempuan.
BACA JUGA: Pesan Terakhir Dylan Sahara Sebelum Ditemukan Meninggal
"Pasti di tahap awal tidur terganggu, makan berkurang. Cowok lebih bisa menahan nangis dibanding cewek. Gender masih bermain dalam hal ini," ungkapnya.
BACA JUGA: Kampanye Sandi Belum Rampung, Dylan Sahara Pergi Dini Hari
Liza menyarankan agar keluarga besar dan sahabatnya bisa mendampingi Ifan di tengah kesedihannya. Liza menegaskan sekali lagi, level rasa trauma dan duka seseorang berbeda, tak bisa disamakan.
"Saran saya iya, sahabat harus menemani. Bisa juga terus berserah diri secara agama ya, itu be good banget untuk membuatnya lebih lega," jelasnya. (ika/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Doa Rossa untuk Korban Tsunami Banten
Redaktur : Tim Redaksi