jpnn.com, JAKARTA - KPU telah menetapkan 14 partai politik (parpol) lolos sebagai peserta Pemilu 2019. Bagaimana peta persaingan ke depan?
Pengamat politik LIPI Siti Zuhro mengungkapkan, parpol saat ini dinilai secara kritis oleh masyarakat.
BACA JUGA: Breaking News: Inilah Nomor Urut Parpol Kontestan Pileg 2019
Terutama partai penguasa pemenang pemilu. Kontribusi mereka secara langsung kepada masyarakat akan dilihat.
Buktinya, tidak ada yang bertahan berturut-turut menjadi pemenang pemilu. Pada 2009 Partai Demokrat menjadi partai pemenang, tapi 2014 justru PDIP yang berkuasa.
BACA JUGA: Massa Parpol Kepung KPU Nantikan Hasil Undi Nomor Urut
”Pemilih kita ini moody. Banyak yang menjadi swing voter,” ungkap Siti, seperti diberitakan Jawa Pos.
Posisi parpol juga sangat bergantung pada pencapaian di pilkada. Partai yang menjadi pengusung utama calon di pilkada akan mendapat kepercayaan diri lebih tinggi bila keluar sebagai pemenang dalam pilkada.
BACA JUGA: Partai Berkarya Target 78 Kursi di DPR, Penak Zamanku To?
Itu akan menjadi modal yang kuat untuk Pemilu 2019. ”Jadi value added tersendiri bila menang. Apalagi di lumbung suara,” ungkapnya.
Siti memprediksi, partai-partai besar tetap akan eksis di Pemilu 2019. Sebab, mereka sudah memiliki jaringan yang kuat. Dia melihat urutan tiga besar tidak akan jauh dari PDIP, Partai Gerindra, dan Golkar.
Asalkan, partai beringin itu bisa membersihkan diri dari kontroversi kasus e-KTP yang ditinggalkan mantan ketua umumnya, Setya Novanto.
Bagaimana dengan peluang partai-partai baru? ”Mereka harus bisa menunjukkan karakteristiknya untuk merebut hati pemilih,” ujar Siti.
Sebab, partai baru belum punya infrastruktur yang kuat hingga di bawah. Khususnya untuk mengenalkan diri kepada masyarakat. ”Partai Garuda itu siapa orang harus tahu, siapa pemiliknya, apa programnya,” ujar dia. (lum/jun/c10/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tommy Soeharto Ingin Ambil Nomor Urut Partai Berkarya
Redaktur & Reporter : Soetomo